PURWAKARTA

Perangi Hoaks, Selektif Terima Informasi

PURWAKARTA, RAKA – Banyaknya informasi yang cenderung ke arah hoaks, Diskominfo Purwakarta bersama Komunitas Informasi Masyarakat (KIM), menggelar seminar sosialisasi informasi masyarakat.

Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Purwakarta, Siti Ida Hamidah, dengan mudahnya penggunaan media sosial, perlu ada filter dan pemahaman kepada masyarakat dalam menyampaikan informasi. “Kelompok informasi masyarakat terbentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, sehingga kita mengapresiasi dan mendukung terutama dalam filterisasi informasi yang semakin cepat terutama hoaks,” ujar Ida, di sela seminar Sosialisasi KIM, di Aula Janaka Pemda Purwakarta, Kamis (2/5).

Sehingga menurutnya, Diskominfo Purwakarta bersama KIM komitmen untuk mencegah hoaks di sosial media. Apalagi Diskominfo Purwakarta berkomitmen dalam menangkal isu-isu bersifat hoaks, sehingga keberadaan KIM yang dibentuk dari masyarakat sendiri sangatlah membantu, terutama dalam informasi. “Adanya KIM salah satunya menetralisir informasi hoaks, sehingga tidak ada isu yang simpang siur bahkan membuat resah masyarakat,” katanya.

Sedangkan menurut Ketua KIM Jawa Barat Yus Hartiman, kegiatan yang diselenggarakan bersama Diskominfo Purwakarta, mendapatkan apresiasi apalagi semakin cepatnya informasi, terkadang masyarakat tidak memfilter informasi yang didapatnya. “Bahwa KIM ini bisa dikatakan legal karena secara payung hukum dan regulasi sudah sesuai dan kita sosialisasikan sekarang, adapun dibentuknya KIM salah satunya menekan informasi hoaks di tengah masyarakat,” ujar Yus.

Yus pun mengatakan, KIM yang terbentuk sejak 2015, sudah memiliki komitmen yang tinggi dalam mencegah hoaks, bahkan menurutnya sebelum terbentuk saber hoaks yang terbentuk di Bandung. “Bahkan sejak 2015 kita sudah melawan hoaks, sebelum terbentuk saber hoaks malahan, bahkan kita sering kali menetralkan dan memberikan pemahaman tentang informasi yang sebenarnya,” ujarnya.

Adapun terkait sebaran hoaks di Jawa Barat, dirinya mengatakan bahwa masyarakat Jawa Barat sudah dikatakan sudah bisa memilah informasi, walaupun begitu setiap hari ada 2 informasi hoaks yang beredar di Jawa Barat. “Informasi hoaks itu sangat merusak dan KIM bisa menjadi benteng dan pencerdas agar masyarakat mendapatkan informasi yang baik dan benar,” katanya. (gan)

Related Articles

Back to top button