Uncategorized

Kades Lengah, Dana Lenyap

TEMPURAN, RAKA – Ini kode keras bagi kepala desa yang kurang mampu menggenjot anak buahnya bekerja menyelesaikan pengajuan dana desa hingga dana bagi hasil. Karena jika lambat mengajukan, bukan tidak mungkin dana yang diharapkan hangus.

Hal ini pernah dialami oleh Desa Lemahmakmu, Kecamatan Tempuran. Dana Bagi Hasil (DBH) luncuran tahun 2017 yang seharusnya bisa cair tahun 2018 berkisar Rp90 juta hangus, karena telat mengajukan.

Kasie Pemerintahan Kecamatan Tempuran Encep Supriadi sempat mengatakan, pemerintah desa sebetulnya memiliki rentang waktu tiga bulan untuk melakukan pencairan, namun karena telat mengajukan akhirnya DBH tahap dua luncuran tahun 2017 itu hangus. “Karena waktu yang mepet, jadi tidak keambil oleh Pemerintah Desa Lemahmakmur,” ucapnya.

Lebih lanjut, ada lagi dana DBH tahun 2018 yang seharusnya diambil tahun 2019, namun gak bisa ada luncuran dua kali. Makanya dana DBH luncuran tahun 2017 yang seharusnya diambil tahun 2018 tidak bisa dicairkan. “Masalahnya cuma mepet waktu aja,” katanya.

Kemudian, Pemerintah Desa Lemahmakmur kebanyakan pencairannya diakhir, jadi dana DBH ini yang kena dampak akibat habis waktu. “Karena kan kalau DBH itu dihitung dulu, nanti ketahuan perolehan tahun sekarang berapa angkanya, baru dibagi per kecamatan. Makanya keluar angkanya di akhir, dan rata-rata DBH yang dulu diajukan di akhir tahun, kalau gak bisa diambil sekarang, masuknya luncuran,” ujarnya.

Ia pun mengiyakan jika hal ini terjadi akibat perbupnya yang lambat, namun dikembalikan lagi ke desa. Pasalnya, desa lain pun bisa memanfaatkan waktu tiga bulan tersebut untuk menyusun administrasi pengajuan. “Kembali lagi ke desa, kalau pihak desa sigap dan siap dari awal, tinggal masukan angka-angkanya sudah beres. Karena desa yang lain pun mampu. Adapun kendalanya mungkin di intern desa,” katanya.

Ia mengimbau agar 14 desa lainnya di Kecamatan Tempuran berkaca kepada Desa Lemahmakmur, artinya setiap desa harus siap menghadapi keadaan seperti ini. Khusus untuk Desa Lemahmakmur, harus dipesiapkan tenaga khusus, minimal satu orang yang diperbantukan untuk mengelola keadministrasian agar tidak fokus pada satu orang. Karena kalau satu orang khawatir terulang lagi. (rok)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button