TELUKJAMBE BARAT , RAKA – Puluhan tokoh agama dan tokoh masyarakat mengikuti acara pendampingan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI ekslusif di aula Desa Karangmulya, Kecamatan Telukjambe Barat.
Kepala Puskesmas Kecamatan Telukjambe Barat Nur Khoiriyah SST, menyampaikan manfaat pemberian ASI eksklusif sampai dengan umur 6 bulan dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit dan risiko kematian. Target pemerintah, lanjutnya, dalam cakupan ASI eksklusif adalah 80%, namun beberapa wilayah masih belum sesuai. Diadakannya kegiatan ini untuk melihat faktor risiko yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif dan upaya intervensi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan cakupan. Tokoh agama diperlukan lantaran peran mereka di masyarakat cukup dominan. “Tokoh agama itu menjadi referensi di setiap aspek kehidupan masyarakat, terutama kalau di kampung-kampung. Di setiap saat ada di sekitar masyarakat, ada dan dekat masyarakat. Oleh karena itu kita berikan edukasi pada mereka,” ucapnya.
Nur pun menuturkan, di kampung-kampung, tokoh agama tak hanya diminta mengisi pengajian. Tapi, juga memberikan informasi soal ASI. Untuk itu, para tokoh agama diberikan pelatihan, pada umumnya pelatihan mengenai makanan halal dan bergizi. Mereka bertugas menyampaikan kembali ilmu itu pada masyarakat. “Kita minta ngomongin soal ASI, makanan yang bergizi, apa saja. Informasinya kita kasih informasi dengan seluas-luasnya sehingga mereka able to talk,” terang Anggia.
Nur menyadari, menyadarkan masyarakat soal pentingnya ASI bukan perkara mudah. Selain melibatkan tokoh agama, landasan agama pun dipakai sebagai bahan sosialisasi. Dia menuturkan, memberikan ASI juga perintah agama. “Dalam Alquran disebutkan, berikanlah anakmu air susumu selama dua tahun. Dan suami harus menyiapkan segala macamnya, kalau kamu tidak bisa harus berikan itu (menyusui) pada orang lain dan tidak berdosa, karena sangat penting ASI untuk bayi maka ada ayat lain, berikan pada orang lain yang bisa memberikan ASI,” paparnya.(yfn)
