Sampah, Minyak, Tumplak di Laut

TEMPURAN, RAKA – Jika beberapa waktu lalu sampah menjadi satu dari banyak persoalan di pesisir pantai Karawang utara. Kini masalah bertambah dengan hadirnya minyak mentah.
Kepala Desa Ciparagejaya Kabun mengatakan, selain laut dan ikan, pemandangan sampah tidak bisa dihindarkan. Dirinya sadar, sebagai desa yang berlokasi di muara, tentunya sampah dari hulu pasti terbawa aliran sungai sampai laut Ciparagejaya, terlebih Sungai Cibulan-bulan melintasi Kecamatan Lemahabang, Telagasari, Tempuran dan Cilamaya Kulon.
Kabun menambahkan, sampah-sampah di bibir pantai bisa bersih hanya jeda dua hingga tiga hari, kemudian muncul lagi terbawa ombak. Pihak desa, sebenarnya punya tempat pembuangan akhir sampah, hanya saja fasilitas pengangkut sampah masih belum juga direspon Pemerintah Kabupaten Karawang. Dirinya sempat mengusulkan pengadaan pick up, namun tidak terrealisasi begitupun tahun ini. “Sampah dibiarkan menumpuk karena memang fasilitas kendaraannya gak ada, padahal kami sudah ada TPAS sekitar 1 hektare,” ungkapnya.
Sedangkan persoalan minyak, Ketua Rukun Nelayan (RN) Ciparagejaya Miscu mengatakan, minyak mengotori laut Karawang hingga dua mil dari daratan. Agar persoalan ini tidak berlarut-larut, para nelayan membantu Pertamina membersihkan minyak. “”Minyaknya kita masukan ke plastik, langsung kita masukan ke karung,” ujarnya. (psn/rok)