Uncategorized

Tikus Serang Pasirtanjung, Petani Tirtasari Waswas

LEMAHABANG, RAKA – Mencegah mewabahnya hama tikus, petani Desa Tirtasari, Kecamatan Tirtamulya membasminya dengan alat trasdisional.
Di pesawahan Desa Pasirtanjung, Kecamatan Lemahabang yang berbatasan langsung dengan Desa Tirtasari, hama tikus mulai mengganas. Tidak ingin sawahnya mengalami hal yang sama, mereka pun membasmi hama yang merugikan itu.

“Sawah di Pasirtanjung sudah ada yang kena tikus. Di kita pun ada. Meskipun gak banyak, mending kita basmi dari sekarang pakai emposan,” ujar Patma, petani di Desa Tirtasari, kepada Radar Karawang, Jumat (9/8).

Menurutnya, hama tikus merupakan hama yang bandel, ditambah lagi mudah berkembamg biak. Jika tidak diantisipasi dari awal, dirinya khawatir gerombolam hama tikus malah merusak tanaman padinya.

Berbagai macam cara telah dilakukannya, mulai dengan menggunakan racun, obat, hingga diobor malam hari. Namun tetap saja ada. Hanya saja, jumlahnya relatif sedikit dan masih bisa dikontrol.

Sebetulnya, lanjut Patma, selain obat-obatan, masih ada cara lain untuk membasmi tikus. Yaitu dengan menggunakan hewan lain sesuai mata rantai makanannya, namun cukup sulit ditemukan dan kadang berbahaya bagi manusia sendiri. “Ular misalnya, itu kan makanin tikus. Ganggarangan atau musang sama juga suka makan tikus, atau burung hantu. Cuma susah,” katanya.

Karena susah, ia lebih memilih membasmi tikus dengan menggunakan alat tradisional. Meskipun agak memakan tenaga, karena harus dari lubang ke lubang. Namun upaya ini cukup ampuh.

Menurut Patma, dibanding menggunakan setrum, membasmi hama menggunakan emposan berbahan blerang ini tidak dilarang pemerintah. Asal penggunaannya saja yang mesti teratur. “Kalau pakai setrum bahaya, salah-salah malah kena orang atau malah dipakai bunuh diri karena kecewa dengan hasil padinya,” candanya.

Dirinya berharap, dengan menanam padi bibit infari 32 ini dapat hasil yang memuaskan. Karena menurutnya, bibit tersebut merupakan bibit yang lumayan tahan terhadap serangan hama. Khususnya hama penggerek batang. “Kalau tikus tetap saja, makanya kita empos,” pungkasnya. (rok)

Related Articles

Back to top button