KARAWANG

Diteriaki Maling, Nyebur ke Irigasi

KARAWANG, RAKA – Diteriaki maling, Agung Setiawan (24) lari dari kejaran massa kemudian nyebur ke irigasi Tarum Timur Johar KW 4 jembatan Gading Elok 1, Minggu (25/8) petang. Diduga kehabisan tenaga, Agung akhirnya tenggelam. Jenazah Agung baru ditemukan, Senin (26/8) pukul 14.45 WIB.

Kejadian ini bermula, saat Agung Setiawan warga Bengle, Kecamatan Majalaya, Minggu (25/8) sekitar pukul 18.30 WIB bersama satu orang temannya diduga berbuat onar di sekitar lokasi kejadian. Kedua pemuda itu diketahui sedang terpengaruh minuman keras. Merasa risih atas tindakan yang dilakukan, warga akhirnya meneriaki kedua pemuda itu dan mengejarnya. “Yang satu kabur, yang satu lagi loncat ke irigasi karena mau digebukin warga. Mau ke pinggir dilemparin terus. Akhirnya tenggelam,” cerita Kamal (19), warga Johar, kepada Radar Karawang, Senin (26/8).

Syahrir, koordinator lapangan Basarnas Bandung mengatakan, pencarian sudah dilakukan sejak malam sesaat setelah korban tenggelam. Berdasakan informasi yang diterimanya, korban merupakan pemuda yang sedang mabuk dan membuat rusuh dengan memecahkan botol minuman. “Upaya pencarian sudah dari malam. Kejadiannya sebelum Magrib,” katanya.
Setelah berjam-jam melakukan pencarian, korban baru berhasil ditemukan Senin (26/8) pukul 14.45 WIB dengan jarak radius 200 meter dari tempat kejadian. “Ditemukan pukul 14.45 radius 200 meter dari TKP,” tambahnya.

Sementara itu, Astri (23), istri korban mengatakan, suaminya pergi dari rumah sekitar pukul 15.30 pada hari Minggu. Suaminya pergi untuk bekerja sebagai tukang parkir di daerah Telukjambe. Namun karena ada temannya dari Jakarta yang meminta diantar ke acara hajatan, maka suaminya pun mengantarnya. “Mau ke parkiran di Telukjambe. Udah bawa peluit, bawa topi. Karena setiap hari juga markir,” kata Astri, saat menunggu pencarian suaminya di lokasi.

Pada saat bersama temannya itu, lanjut Astri, suaminya membeli minuman sebanyak dua botol. Setelah itu suami bersama ketiga temannya itu mencari orang yang pada malam Minggu memalaknya. Setiap orang yang berkumpul ditanyai bermaksud untuk membalas kekesalannya pada waktu dipalak. “Emang pas malam Minggu itu dia cerita dipalak sama warga sini (Johar) sepulang kondangan. Pas siang mungkin inget terus nyariin sama temannya,” ujarnya.

Setelah itu, suami dan ketiga temannya itu diteriaki maling dan dikejar oleh warga yang sedang berkumpul. Ketika mau kabur, motornya tidak bisa dihidupkan. “Yang satu motor orang Jakarta gak tau kabur. Kalau yang satu motor sama suami saya sudah ada di rumah. Dia juga babak belur dipukulin tapi berhasil kabur. Sudah laporan ke Polsek, lagi dicari yang orang Jakarta sebagai saksi,” ucapnya sambil menangis.
Sampai berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian.(nce)

Related Articles

Back to top button