CILAMAYA WETAN, RAKA – Sejumlah massa yang mengatasnamakan Forum Solidaritas Cilamaya (SFC) kembali lakukan aksi demonstrasi ke kantor Camat Cilamaya Wetan, Jumat (30/8).
Tuntutan massa tak jauh berbeda dengan aksi sebelumnya, yaitu ingin ikut bekerja di dalam proyek pembangunan PLTGU Cilamaya Wetan. Terlebih, mereka sebagai warga asli Cilamaya atau pribumi.
Kata Ketua FPIP2K Sayidina Ali, awalnya ia bersama rekan lain diundang oleh pihak PLTGU untuk proses rekonsiliasi dengan teman-teman dari FSC. Hal itu dilakukan untuk menghindari perpecahan antar warga yang disebabkan aksi massa pertama Selasa kemarin di kecamatan. “Nah tadi siang, saya datang untuk undangan itu. Tapi kok di tengah-tengah acara datang lagi ratusan massa dengan berbagai pernak-perniknya. Seperti spanduk bertuliskan banyak macam,” katanya.
Menurutnya, kata rekonsiliasi itu dinilai tidak cocok. Karena ia merasa tidak ada yang bertikai di antara masyarakat. Adapun aksi tersebut merupakan hal yang wajar dalam menyampaikan aspirasi warga. “Selama ini saya tak pernah bertikai, dengan siapapun baik-baik aja kok,” ujarnya.
Mulanya, tambah Ali, diskusi berjalan lancar, jumlah peserta diskusi pun sesuai undangan. Namun selang beberapa saat, banyak datang massa. “Di situlah saya sudah hampir gak semangat. Yang tadinya sesuai undangan, hanya perwakilan saja. Kok banyak datang massa. Gimana mau diskusi?” katanya.
Namun apapun itu, ia berterima kasih atas banyak masukan yang disampaikan pendemo. Sebetulnya banyak sekali hal harus disampaikan untuk menjawab pertanyaan dari teman-teman. Namun tak sempat ia sampaikan. “Nanti yang ada poin diskusi malah kabur, karena dipastikan massa yang hadirpun akan ikut bersuara,” ungkapnya.
Namun kembali lagi dengan banyaknya massa, ia tidak ingin suasana menjadi hangat dan menjurus ke arah yang lebih panas. “Yang jelas, poin diskusi yang saya harapkan tidak berjalan baik,” pungkasnya. (rok)
