Uncategorized

50 Persen Warga Klari Miskin

CEK DATA : Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Kecamatan Klari Asip Suhenda saat mengecek data warga miskin Klari. Ternyata jumlah warga miskin Klari sampai 50 persen.

KLARI, RAKA – Masih banyak warga miskin di wilayah Kecamatan Klari. Hal itu dilihat dari tingginya jumlah data warga yang mendapatkan bantuan sosial seperti Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH).

Kasie Kesejahteraan Sosial (Kesos) Kecamatan Klari Asip Suhenda mengatakan, tercatat sebanyak 39.837 warga Klari mendapat bantuan program BPNT dan PKH. Tentunya hal itu menandakan bahwa masih tingginya angka kemiskinan di wilayah Kecamatan Klari. “Saya tidak mengatakan tingginya angka kemiskinan di wilayah Klari, cuma berdasarkan data yang mendapatkan program bantuan ini hampir 50%, soalnya jumlah KK warga Klari sebanyak 55.568,” ucapnya, kepada Radar Karwang, Senin (16/9).

Ia menambahkan, namun secara perlahan rupanya angka kemiskinan tersebut mulai menurun. Hal itu dilihat dari peningkatakn perekonomian warga, misalnya yang awalnya memiliki seorang anak yang masih sekolah, kini anaknya sudah bekerja dan bisa memperbaiki perekonomian keluarganya. “Karena kita lihat setiap tahunnya jumlah yang mendapatkan program bantuan ini berkurang, tentunya ada pengajuan dari keluarga tersebut bahwa mereka sudah tidak mau menerima bantuan itu karena merasa mampu,” tambahnya.

Selain itu, tambahnya, mayoritas warga Klari berprofesi sebagai petani, sehingga pendapatan warga hanya untuk mencukupi kebutuhan makan bersama keluarganya saja. “Sebenarnya, sudah memiliki pekerjaan, cuma penghasilannya tidak seberapa, makanya masih tinggi jumlah warga yang dapat dua program bantuan ini,” katanya.

Ia mengaku, untuk menekan tingkat kemiskinan, salah satunya dengan pendidikan, dimana pendidikan akan membuat orang lebih berpikir maju dan memiliki wawasan yang luas. “Saran saya sesulit apapun, pendidikan itu penting, jangan sampai anak-anak putus sekolah, karena mereka menjadi salah satu harapan bagi orang tua untuk memperbaiki perekonomiannya,” akunya.

Sementara itu, Sukarna Feri, warga Desa Cimahi, Kecamatan Curug mengungkapkan, menjadi salah satu warga yang mendapatkan bantuan program sosial karena profesinya sebagai buruh tani hanya bisa mencukupi kebutuhan makan keluarga. “Ya cuma cukup buat makan saja, kadang anak saya nggak saya kasih jajan, cuma saya tidak akan membiarkan anak saya putus sekolah, itu semua demi masa depan anak saya nanti,” pungkasnya. (mal)

Related Articles

Back to top button