Uncategorized

Sumur Mengering

MENYUSUT: Sumur milik warga di Cintawargi mengering.

TEGALWARU, RAKA – Kemarau yang berlangsung sejak beberapa bulan terakhir, menimbulkan bencana kekeringan di wilayah Kecamatan Tegalwaru. Agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, sejumlah warga mendatangi sumber air yang masih bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari.

Sedikit 200 warga dari tujuh desa yang terdampak kekeringan, hampir setiap hari memburu air di beberapa sumber air. Salah satunya sumber mata air Cikahuripan. Warga yang datang ada yang untuk mandi, mencuci pakaian dan bahkan untuk kebutuhan minum sehari-hari. Mereka membawa jerigen, galon, hingga toren yang diangkut menggunakan mobil hingga gerobak. “Untungnya saya dipercaya oleh pemilik tempatnya yaitu Haji Nedi untuk mengatur, menjaga dan merawat tempat sumber mata air Cikahuripan. Kalau enggak dijaga maka masyarakat pasti dulu-duluan ambil air, dan bisa memicu perselisihan antarwarga,” kata siom (47) warga Kampung Kawung Gading, Desa Cintawargi, kepada Radar Karawang.

Menurutnya bukan hanya kebutuhan air untuk keperluan warga dari dua kecamatan saja yang datang, karena banyak menyebar informasi bahwa air Cikahuripan dipercayai bisa juga sebagai air berkah. Mmaka yang datang bahkan dari Jakarta, Bogor, Sukabumi, Purwakarta, Bekasi, Cianjur dan Serang.

Mukti (39) warga Kampung Loji Kidul, Desa Cintalaksana, mengungkapkan, jika untuk kebutuhan air sehari-hari diri beserta keluarga dalam kondisi yang aman-aman saja. Namun dirinya mempercayai jika memang kalau sudah jodohnya, bisa saja menjadi sebuah keberkahan. “Saya sekeluarga terkena sakit gatal, makanya saya bawa semua keluarga untuk mandi di sumber air Cikahuripan ,siapa tahu saja jodoh dan dapat berkah,” katanya.

Berbeda dengan Ade (51) warga Kampung Babakan Menteng, Desa Cigunungsari, Kecamatan Tegalwaru, menegaskan sumber air di rumahnya sudah mengering. Sekitar 213 jiwa di kampungnya hampir setiap hari mencari sumber air untuk kebutuhan sehari-hari mereka. Termasuk dirinya, sengaja datang ke sumber air Cikahuripan untuk keperluan sehari-hari. “Saya sengaja bawa jerigen dengan isi 50 liter, dan membawa 5 jerigen besar. Kemudian saya bawa menggunakan mobil minibus,” terang Ade.

Kepala Desa Cintawargi Agus membenarkan jika sumber air Cikahuripan kerap menjadi sumber air dari beberapa wilayah yang ada di selatan Karawang.Kualitas air yang bersih dari mata air yang terlindungi oleh pohon picung, diperkirakan usianya ratusan tahun. Karena menurut penuturan orang tua juga sesepuh di Desa Cintawargi, sumber air Cikahuripan memang sudah ada sejak dulu. “Airnya selain untuk kebutuhan sehari-hari, warga juga ada yang meyakini air sumber keberkahan,” katanya. (yfn)

Related Articles

Back to top button