Tanggul Citarum jadi Tempat Pembuangan Sampah

CARI LIMBAH : Warga Rengasdengklok terlihat tengah mencari limbah plastik di tumpukan sampah yang ada di tangul Citarum. Sampai saat ini masih banyak warga yang buang sampah di tanggul Citarum.
RENGASDENGKLOK, RAKA – Sejumlah warga Kalngsari, Kecamatan Rengasdengklok belum sadar akan pentingnya kebersihan dan agenda besar Citarum harum. Buktinya, tumpukan sampah masih banyak berserakan di beberapa titik tanggul Ciatrum.
Herman (45), warga Dusun Karajan, Desa Kalangsari, Kecamatan Rengasdengklok mengatakan, kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan di lokasi tanggul Sungai Citarum sudah berlangsung menahun bahkan turun temurun. Hal ini disebabkan kurangnya tempat pembuangan sampah sementara di setiap dusun. Ia mengaku bukan hanya warga sekitar saja yang membuang, namun ada juga dari warga yang ngontrak turut membuang sampah di tanggul Sungai Citarum. “Orang perumahan juga buang sampahnya kesini, soalnya kemana lagi,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Jumat (04/10).
Bukan sekedar buang sampah, kata Herman, kedepatan beberapa warga juga yang masih buang air besar di tanggul Citarum tersebut. Pihaknya mengaku kebanyakan kalau buang hajat biasanya di malam hari. “Karena disini ada juga warga yang belum punya kamar mandi di rumahnya,” kata Herman yang sedang mencari barang bekas.
Walaupun sering adanya patroli dari pihak TNI dalam rangka mewujudkan Citarum harum, namun hal itu akan sia-sia jika kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjadikan Citarum benar-benar bersih. “Saya sering lihat ada TNI yang suka kesini, terus bersih-bersih sekitar Citarum,” katanya.
Amsori, warga Desa Karyasari, Kecamatan Rengasdengklok mengatakan, beberapa minggu ke belakang, dirinya menemukan sampah plastik yang diduga berasal dari pabrik roti. Kini Amsori sedang mencari pembuang sampah tersebut, dengan maksud sampah plastik bisa dimanfaatkan untuk keperluaan membungkus buah jambu. “Daripada dibuang gitu aja, mending saya beli, soalnya lumayan juga banyak, ada sekitar 15 kiloan,” pungkasnya. (mra)