Uncategorized

26 Pabrik Terindikasi Cemari Kali Cilamaya

HITAM BERBUSA: Kondisi Kali Cilamaya yang melintasi Karawang sangat memprihatinkan. Selain berwarna hitam pekat, juga berbusa. Warga setempat juga mengeluh selalu menghirup bau menyengat yang menyesakkan pernafasan.

CILAMAYA, RAKA – Sudah belasan tahun lamanya Kali Cilamaya yang melintasi Purwakarta hingga Karawang tercemar. Berganti bupati tetap tidak bisa berubah. Mulai dari Bupati Purwakarta 2003-2008 Lily Hambali Hasan, lalu periode 2008-2013 serta 2013-2018 Dedi Mulyadi, serta Bupati Karawang periode 2005-2010 Dadang s Muchtar, 2010-2014 Ade Swara, hingga Cellica Nurrachadiana yang berkuasa sejak 2016 hingga sekarang.

Kini, kali yang berwarna hitam pekat, berbau itu mulai diperhatikan oleh berbagai pihak. Mulai dari lembaga swadaya masyarakat hingga bupati dan anggota DPR. Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun sedang menyiapkan rencana strategis untuk pemulihan kali tersebut. Terbaru, Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat akan menindak industri yang diduga melalukan pencemaran limbah ke aliran Kali Cilamaya. Kepala DLH Jabar Bambang Riyanto meyebutkan pihaknya akan segera melakukan pembenahan di sungai tersebut. “Sebelum dipanggil Ombudsman, pak Gubernur sudah memerintahkan untuk turun tangan ke sungai-sungai bermasalah di Jawa Barat, salah satunya Cileungsi dan Cimalaya,” ungkap Bambang.

Penataan Sungai Cilamaya yang mengaliri Karawang, Subang, dan Purwakarta tersebut menurutnya akan dilakukan selepas pihaknya melakukan pemantauan terhadap pencemaran tersebut. “Terutama di Karawang, yang terkena dampak paling besar,” paparnya.

Saat ini, dia mengatakan, pihak DLH Jabar tengah menyiapkan pranata pembenahan sungai-sungai tersebut, karena belum masuk perencanaan sebagaimana Sungai Citarum. Hal tersebut meliputi pembenahan payung hukum, aloksi anggaran, dan pembagian tugas setiap stakeholder terkait. Pihak yang direncanakan terlibat di antaraya juga mencakup TNI/Polri. “Dalam waktu dekat mudah-mudahan sudah ada dan siap, dengan anggaran yang tidak ada sebelumnya kita harus bisa, secepatnya,” ujarnya.

Rencana aksi di lapangan yang sudah disiapkan antara lain memeriksa industri-industri di sungai tersebut yang diduga menjadi pelaku pencemaran. “Sementara dari data yang kita miliki, di Cilamaya ada 26 industri terindikasi mencemari. Data ini akan terus berkembang,” ungkapnya.

Sementara itu, Tim peneliti dari Perum Jasa Tirta II mengambil sampel air Sungai Cilamaya yang diduga tercemar limbah berbahaya. Limbah tersebut diketahui berasal dari sejumlah pabrik di wilayah Kabupaten Purwakarta.
“Secara kasat mata, air sungai ini tidak layak konsumsi karena warnanya hitam dan berbau menyengat,” kata Asisten Manajer Laboratorium Jasa Tirta II Leni Mulyani.

Tim tersebut mengambil sambel di dua lokasi. Sampel diambil di Desa Situdam Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, dan di Desa Ciparungsari, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta. (psn/rok/rm)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button