Purwakarta

Warga Ngaku Masih Trauma

  • Soal Insiden Hujan Batu

PURWAKARTA, RAKA – Kekhawatiran warga Kampung, Cihandeulem, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, nyata terjadi. Batu berukuran raksasa imbas dari peledakan bukit yang dilakukan PT Mandiri Sejahtera Sentra menghujani kampung mereka.

Salah seorang warga, Dede Lia (26), yang rumahnya hancur dihantam batu mengatakan, awal mula peristiwa mengerikan itu terjadi. “Awalnya saya lagi di dalam rumah terus mendengar suara gemuruh sangat keras,” ujar Dede, Rabu (9/10).

Karena penasaran dengan suara gemuruh dan suara pohon yang patah, Dede kemudian keluar untuk memastikan sumber suara itu. “Saya lihat masyarakat sudah berkumpul dan membaca doa karena kaget,” katanya.

Ia mengaku, saat itu belum mengetahui jika rumahnya pun tertimpa batu berukuran besar. Tidak lama kemudian ada salah seorang warga berlari dan memberitahu jika rumahnya pun hancur. “Pas tahu rumah saya hancur, jujur saya sangat kaget, lalu mencari anak dan suami saya berada di mana, tapi alhamdulilah anak dan suami selamat,” ujar ibu anak satu itu.
Dedeh Lia bersama keluarga saat ini terpaksa mengungsi ke rumah orangtua yang berada tak jauh dari rumah miliknya. Selain itu, ia mengaku trauma pascabencana ini. “Trauma sekali, dan takut hal serupa terulang,” tuturnya.

Sementara korban lainnya, Dodi (37), mengaku sangat terpukul saat mengetahui rumahnya luluh lantah dihantam batu. “Kalau masalah ganti rugi sih itu sudah kewajiban pihak perusahaan namun yang paling peting adalah mental kami karena kami trauma sekali,” ujar Dodi.
Ia pun sempat menceritakan, saat kejadian mengerikan itu. “Saya lihat batu beterbangan masuk kerumah kami untungnya tidak ada yang menjadi korban,” ujarnya.

Ditemui di tempat kejadian, Wakil Bupati Purwakarta H Aming mengatakan, ada enam rumah warga dan satu bangunan sekolah yang rusak, dua diantaranya hancur setelah dihujani batu besar dari atas gunung. “Dari hasil musyawarah, warga menuntut rumah yang rusak secepatnya di perbaiki kembali dan pemulihan fisiologisnya,” kata H. Aming.

Setelah kejadian ini, tambahnya, banyak warga yang mengaku trauma. “Untuk menghindari kejadian susulan, sekitar 20 kepala keluarga dievakuasi sementara ke tempat yang lebih aman. Sampai ada kejelasan dari perusahaan,” katanya.

Wakil Ketua Komisi I DPRD Purwakarta Ceceng Abdul Qodir mengatakan, PT MSS dipandang telah lalai sampai mengakibatkan kerugian materil warga. “Sudah seharusnya PT MSS membayar ganti rugi rumah warga yang rusak. Selain rumah warga ada dampak psikis terhadap warga atas kejadian itu. Syukur tidak ada korban jiwa. Tapi ini sangat berbahaya,” kata Ceceng, saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (9/10).

Harusnya, tambahnya, perusahan jika hendak melakukan pemblastingan (peledakan) diteliti dulu dampaknya. Hal itu agar tidak merugikan warga. “Jangan sampai peristiwa semacam ini terulang kembali, yang tentu bisa mengakibatkan korban jiwa,” tegasnya. (gan)

Related Articles

Back to top button