Purwakarta

Penderita DBD Tiap Tahun Meningkat

PENGASAPAN : Sebagai antisipasi serangan nyamuk aedes aegypti yang menjadi penyebab penyakit demam berdarah dengue. Pengasapan dilakukan di sejumlah titik.

PURWAKARTA, RAKA – Pergantian musim rentan serangan penyakit. Oleh karenanya Pemerintah Kabupaten Purwakarta menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk mencegah persoalan tersebut.

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika menuturkan, salah satu penyakit yang biasa terjadi di musim panca roba adalah demam berdarah dengue (DBD). Oleh karenanya, dalam pengendalian dan pencegahan penyebaran DBD ini diperlukan upaya yang efektif.

Terlebih, penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk itu merupakan penyakit cukup serius dan termasuk kasus medis besar yang jadi perhatian utama beberapa negara berkembang. “Hal yang paling efektif untuk pencegahan, itu harus bersifat antisipatif. Yakni, dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan meningkatkan pola hidup bersih dan sehat,” ujar Anne, Minggu (10/11).

Menurut Anne, penyebaran penyakit yang ditularkan nyamuk aedes aegypti itu bukan hanya akibat faktor perubahan cuaca. Tapi, bisa juga akibat pola hidup masyarakat yang kurang sehat yang akibatnya menjadikan tubuhnya mudah terjangkit virus yang dibawa nyamuk tersebut.

Anne pun berpesan, untuk pencegahan penularan penyakit DBD ini tidak hanya cukup dilakukan dengan pengasapan (fogging). Karena, cara seperti itu hanya sebatas membasmi nyamuk dewasa, dan tidak sampai membunuh jentiknya. “Intinya, mari kita galakan kembali bebersih dan meningkatkan pola hidup bersih dan sehat,” pesannya.

Sementara itu, Kasie Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Purwakarta, Meisera Pramayanti menambahkan, selama ini penyakit DBD jadi perhatian serius jajarannya. Mengingat, sejak tiga tahun terakhir jumlah kasusnya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. “Di 2017 lalu, jumlahnya mencapai 122 kasus. Kemudian, di 2018 meningkat jadi 226 kasus. Untuk 2019 ini, terhitung Januari hingga September sudah ada 492 kasus. Artinya, tiap tahun ada peningkatan,” ujar Maesera.

Dia menjelaskan, rata-ratakan, setiap bulannya ada 10 orang yang terjangkit DBD. Kondisi ini dipicu faktor cuaca. Sehingga, dirinya pun menghawatirkan ada peningkatan kasus lagi saat pergantian musim nanti.
Terkait upaya jajarannya mengantisipasi hal itu, Meisera menambahkan, yakni dengan menguatkan peran petugasnya dan petugas di setiap Puskesmas yang ada. Salah satunya, meminta supaya mengintensifkan pemeriksaan jentik nyamuk secara berkala. (gan)

Related Articles

Back to top button