Tarum Barat Dikeruk, Delapan Jembatan Dibongkar

DIKERUK: Lumpur yang mengendap di dasar irigasi Tarum Barat dikeruk oleh eskavator, Selasa (12/11). Pengerukan itu dilakukan agar aliran air bisa lancar dan menanggulangi pendangkalan.
TELUKJAMBE TIMUR, RAKA – Satuan Tugas Citarum Harum Sektor 17 gencar normalisasi saluran Irigasi Tarum Barat untuk mengantisipasi datangnya musim hujan.
Normalisasi dilakukan sejak Juli mulai dari STB 20 dan sampai Selasa (12/11) mengeruk STB 16 tepatnya sekitar jembatan Badami. Rencananya normalisasi akan berlanjut sampai STB 1.
Komandan Sektor 17 Kolonel Dolok Saribu mengatakan, upaya normalisasi dilakukan dengan penertiban bangunan liar di tepian irigasi, pembersihan sampah, dan pembuatan tanggul untuk menahan erosi tanah. Selain itu dilakukan pengerukan dasar sungai, pengangkatan eceng gondok, penutupan saluran limbah dan pembongkaran jembatan liar. “Dari tempat yang paling kumuh, tempat yang paling sempit, tempat yang paling longsor, sampai tempat yang banyak bangunan liar,” paparnya kepada Radar Karawang.
Sejauh ini upaya normalisasi sudah mencapai empat kilometer dengan jumlah jembatan liar yang dibongkar sebanyak delapan unit. Adapun warung-warung liar di tepi irigasi yang ditertibkan, sebanyak tiga lokasi, salah satunya berada di bawah jembatan Badami. Pengerukan irigasi juga akan dihentikan apabila turun hujan, karena khawatir tanah hasil kerukan tersebut akan kembali terbawa ke aliran irigasi. “Terus nanti sampai ke depan, jalan kawasan Surya Cipta, itu kan sudah permanen (bangunan-bangunan liarnya,” terangnya.
Ia memperbolehkan masyarakat mengambil air dari saluran irigasi Tarum Barat, namun jangan melakukan kegiatan MCK. Ia ingin masyarakat bersama-sama menjaga kebersihan sungai dan sadar tidak membuang sampah ke sungai, karena dapat menyebabkan banjir dan wabah penyakit. “Pabrik juga jangan membuang limbah yang tidak sesuai dengan aturan, itu akan berdampak besar kepada masyarakat,” pungkasnya. (cr5)