Perempuan Lebih Panjang Umur di Karawang Timur
KARAWANG, RAKA – Banyak orang yang sadar kalau sehat itu mahal, tapi sayangnya kesadaran tersebut tidak diikuti dengan gaya hidup sehat. Kebanyakan orang malah memiliki kebiasaan yang merusak kesehatan mereka. Diantaranya kecanduan rokok.
Di Kecamatan Karawang Timur, rata-rata warganya berumur tidak lebih dari 60 tahun. Dari umur berkepala enam itu, ternyata lebih banyak perempuan dibanding laki-laki. Begitu pun yang berumur 56 tahun hingga 60 tahun, kebanyakan adalah perempuan.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Karawang, perempuan di Karawang Timur umurnya lebih panjang dibanding lelaki. Rinciannya, laki-laki berumur 56-60 tahun berjumlah 2.120 orang. Sedangkan perempuan mencapai 2.583 orang. Begitupun kelompok umur lebih dari 60 tahun, lelakinya berjumlah 1.397 orang, sedangkan perempuan 2.521 orang. Melihat data tersebut, sudah jelas jika perempuan di Karawang Timur lebih panjang umur dibanding lelaki. Lalu lantas apa pemicunya?
Berdasarkan data dari berbagai sumber, rokok adalah satu diantaranya banyak penyebab kematian bagi lelaki. Data penelitian menunjukkan, rata-rata para perokok meninggal sekitar 10-12 tahun lebih cepat. Ini berarti usia harapan hidup perokok 10 persen lebih pendek. Di Indonesia, ada sekira 19,8% pria meninggal dunia akibat rokok dan 8,1% wanita mengalami hal sama. Kasus ini dianggap paling banyak dari negara lain yang lebih maju.
Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan RI dr Eni Gustina mengatakan, asap tembakau punya 69 jenis bahan karsinogenik. Zat berbahaya ini dapat menyebabkan kematian akibat kanker. “Dalam satu hari jika orang merokok 10 batang dapat menurunkan tingkat harapan hidup rata-rata 5 tahun. Karena umumnya rokok dapat 20 kali meningkatkan risiko kanker paru-paru,” ujar dr Eni.
Tak cuma itu, dampak buruk dari para perokok juga dapat meningkatkan 2,5 kali lipat risiko kematian dini. Dijelaskan pula, kebiasaan buruk ini memicu risiko demensia. Paparan asap rokok juga cepat mengakibatkan penebalan dinding arteri. Sayangnya, semua perokok tak pernah menyadari dampak ini. Bahkan, sejak 2010 tercatat ada sekira lebih dari 600.000 orang meninggal dunia akibat paparan asap rokok. Mereka adalah para perokok pasif yang tak memahami dampaknya.
Diketahui, paparan asap rokok menyebabkan risiko kanker paru sekira 30%. Tak cuma itu 25% lainnya juga mengundang bahaya penyakit jantung. “Asap rokok menyebabkan penyakit jantung koroner, kanker paru, mandul, kanker tenggorokan dan hidung, hingga stroke pada orang dewasa,” ungkap dr Eni.
Apalagi bagi para perokok berat, sejak muda juga sudah menanggung risiko penyakit kronis. Seperti tuberkulosis, asma, leukimia, hingga penyakit alergi limfoma. “Di Indonesia usia perokok paling muda, sekalipun anak balita ada. Tapi kalau diambil usia rata-rata, orang mulai merokok di usia 15 tahun. Tanggung risiko penyakitnya tentu sangat besar sekali,” katanya. (psn)