TANPA PJU : Akses jalan Tirtamulya – Lemahabang tanpa penerangan jalan umum. Akibatnya banyak warga yang merasa takut saat melintasi jalan tersebut di malam hari.
LEMAHABANG, RAKA – Perlintasan jalan penghubung antara Kecamatan Lemahabang dan Kecamatan Tirtamulya minim Penerangan Jalan Umum (PJU). Padahal, jalan alternatif itu banyak digunakan para pengendara.
Warga Dawuan-Cikampek Salim, meskipun tidak setiap hari melintasi jalan tersebut, namun istrinya sering mengeluh dan merasa takut dengan keadaan jalan yang gelap tanpa penerangan. Padahal, seminggu sekali, tepatnya Jumat malam, ia harus merutinkan aktifitas ziarah ke makom Syekh Quro. “Jalannya gelap, istri saya kadang suka takut karena gelap,” ujarnya, saat ditemui di Pasar Wadas.
Menurutnya, tidak ada salahnya di sepanjang jalan totoang sawah ini dipasang lampu penerangan. Karena ia melihat, sarananya pun sudah tersedia. Karena di sepanjang jalur alternatif itu terdapat tiang listrik di tepian jalannya. “Harusnya sih dipasang lampu, sarananya sudah ada, dan banyak juga pengendara yang memanfaatkan jalan ini,” terangnya.
Di samping itu, ia juga merasa khawatir dengan rindangnya pepohonan di tepian jalan di jadikan tempat bersembunyi orang yang hendak berniat jahat atau begal. Setidaknya di bersihkan atau dibuat lebih terang. “Umumnya buat kenyamanan masyarakat aja, termasuk saya walaupun cuma seminggu sekali,” harapnya.
Warga Desa Pasirtanjung Asep, dalam beberapa bulan ini, ia belum mendengar lagi kabar penngendara di begal atau celaka di totoang perbatasan Desa Pasirtanjung, Kecamatan Lemahabang dan Desa Tirtasari, Kecamatan Tirtamulya. Namun, alangkah lebih baik, demi kenyananan pengendara dan masyarakat, pemasangan lampu itu cukup di butuhkan. “Lebik baikn mencegah daripada mengobati,” katanyaa.
Sebagai warga kampung asli, lanjut Asep, akan sangat senang jika kondisi jalan totoang itu di terangi lampu-lampu di tepain jalan. Pasalnya, pemasangan lampu jalan ini dinilai dapat membantu memudah pengendara. (rok)
