MEGAH : Kantor Kejaksaan Negeri Purwakarta terlihat megah.
PURWAKARTA, RAKA – Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Purwakarta sulit ditemui wartawan. Hal itu terungkap saat Radar Karawang hendak mengkonfirmasi terkait penanganan kasus di tahun 2019 serta uang negara yang berhasil diselamatkan, pihak Kejaksaan meminta wartawan Radar Karawang melayangkan surat terlebih dahulu. “Harus kirim surat dulu, kalau mau ketemu sama Kepala Kejari. Tidak bisa langsung,” terang petugas pada bagian penerima tamu, Rabu (15/01).
Berkirim surat, tersebut lanjtunya, untuk memastikan apa saja yang akan dibahas beserta jadwal yang nantinya akan menyesuaikan jadwal Kepala Kejari. “Setelah berkirim surat, biasanya nanti diperiksa dulu sama Kasi Intel Kejaksaan, sebelum diterima oleh Kepala Kejari,” imbuhnya.
Sebelum beranjak ke Kantor Kejari, wartawan Radar Karawang mencoba membuat janji lewat pesan selular di jejaring WhatsApp dengan Kasi Intel Kejaksaan, namun pesan tersebut tak kunjung berbalas. Dihubungi melalui sambungan telpon juga tak sampai mendapat konfirmasi.
Sementara, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Purwakarta Asep Yadi Sobarna mengatakan, terkait masalah tersebut tak menyalahi kode etik. Namun, pihaknya mengatakan agar pihak Kejari secepatnya memproses pertemuan untuk wawancara tersebut mengingat kepentingan publik. “Ya memang kalau narasumber sibuk biasanya ada penjadwalan. Dan memang tidak melanggar kode etik, lebih bagus jadi ada wawancara terjadwal, tapi pihak Kejari harus secepatnya memproses,” pungkasnya. (ris)
