Jangan Bedakan Miskin Kaya

PANGKALAN, RAKA – Pengalaman hidup memang akan selalu menjadi pelajaran berharga dijadikan tolak pijakan menjalani kehidupan saat ini. Hal itulah yang menjadi salah satu motivasi Surya Abadi dalam pencalonan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Tamansari, Kecamatan Pangkalan. “Saya mengalami hidup susah dan perih sejak kecil, makanya memimpin masyarakat itu kita harus benar-benar sayang kepada rakyat kecil,” ungkapnya saat ditemui di kediamannya, Rabu (22/1).
Surya mengatakan, tujuannya mencalonkan diri sebagai kepala Desa Tamansari tak lepas dari keinginannya untuk membuat desa tersebut lebih baik dan lebih maju. Sejauh ini dia melihat banyak hal yang mesti dibenahi di desanya, salah satunya adalah jalan lingkungan dan jalan setapak yang masih belum tersentuh pembangunan. “Kalau jalannya bagus kan wasyarakat juga yang merasakannya, ekonomi masyarakat juga kan jadi lancar,” tuturnya.
Mengenai potensi ekonomi desa, dia tak mengelak bahwa potensi terbesar di Tamansari adalah penambangan batu kapur. Jika menjadi kepala desa dia ingin menjalin kerjasama dengan para pengusaha tambang tersebut, untuk membantu memfasilitasi kegiatan tambang secara mandiri oleh warga desa. Lebih dari itu, dia juga bercita-cita membantu masyarakat yang sampai saat ini masih menduduki tanah milik perusahaan. Menurutnya harus ada penyelesaian yang baik agar nantinya tidak terjadi pengusiran yang tiba-tiba. “Ya misalnya kalau ada pemindahan kita usahakan agar PT juga bisa menyediakan lahan dan biaya pindahannya,” tambahnya.
Bidang kepemudaan dan olahraga juga menjadi hal yang tak luput dari perhatiannya. Sejauh ini tidak ada lapangan atau fasilitas umum lainnya sebagai tempat kegiatan pemuda, misalnya olahraga. Jikapun ada lapangan statusnya adalah milik perusahaan yang bisa saja sewaktu-waktu mereka tidak mengizinkan penggunaan tempat tersebut. Menurutnya salah satu peran pemerintah desa adalah memfasilitasi dan menggerakkan pemuda, itulah yang akan diupayakannya jika terpilih.
Pemilik nomor urut 2 ini mengatakan, akan meningkatkan kinerja aparatur desa. Dikatakannya tugas pemerintah desa adalah melayani masyarakat, karena itu mesti selalu siap jika dibutuhkan. Ia berjanji akan memperbaiki sistem administrasi desa agar setiap pembangunan yang dilakukan berlangsung secara transparan.
Ia berpesan kepada masyarakat untuk dapat mengkuti pilkades ini dengan baik, aman, dan kondusif. Menurutnya semua calon pasti mempunyai tujuan yang baik dalam kontestasi pilkades, tapi tetap saja langkah-langkah tindakannyalah yang menjadi pembuktian. Karena itu dia tidak ingin ada masyarakat yang memilih karena iming-iming materil, melainkan karena hati nurani. “Prinsip saya harus silih asah, silih asih, silih asuh, jangan membeda-bedakan antara miskin atau kaya, semua harus dirangkul dan jangan memihak. Beda lembur, beda dulur, tapi ngahiji meh alakur (beda kampung, beda saudara, tapi bersatu agar rukun),” pungkasnya. (cr5)