Uncategorized

Guru Jangan Ikut Kampanye

Koorwilcambidik Tempuran
H Rohyat Nurdin

TEMPURAN, RAKA – Jelang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang tinggal menghitung hari, para guru di Kecamatan Tempuran, khususnya Pegawai Nehri Sipil (PNS) di imbau untuk tidak ikut dalam giat kampanye Pilkades. 

Dikatakan Koorwilacambidik Kecamatan Tempuran H Rohyat Nurdin, setiap tenaga pendidik harus bisa menjaga marwah guru sebagai seorang pendidik dengan ikut-ikutan kampanye, terlebih seorang guru yang sudah memiliki gelar PNS. “Karena hal itu sangat rentan dengan cemoohan, bahkan pelanggaran sebagai abdi negara yang bisa menjerat statusnya dalam politik praktis,” ujarnya.

Adapun guru yang sudah terlanjur menjadi panitia Pilkades, diharapkan bisa tetap idealis dan profesional dalam bekerja. Jangan terjebak pada oknum panitia yang bermain-main dalam urusan Pilkades. “Apalagi, guru PNS ikut-ikutan kampanye Pilkades yang dimulai sepekan ini,” ujarnya.

Ia juga menegaskan agar guru untuk tidak vokal dan terlalu terdepan saat kampanye Pilkades, karena ia khawatir wibawa seorang guru rusak akibat ulahnya yang tidak patut dicontoh masyarakat.

Meskipun calon fanatik yang didukungnya itu merupakan kerabat dekat, seorang tenaga pendidik harus bisa menjaga jarak. “Jangan sampai guru PNS ikut terdepan berkampanye. Jaga jarak aja,” imbuhnya.

Terlebih, lanjut H Oyat, guru sampai ikut kampanye dan membawa atribut dinas seperti pakaian dan lainnya. Itu jelas pelanggaran yang mengantarkan ia pada teguran BKPSDM sebagai PNS indisipliner.

Ia berharap, imbauan ini bisa menjadi perhatian bagi para guru, kepsek dan semua elemen yang berstatus PNS. “Pesta pora Pilkades itu memang meriah, tapi ingat status sebagai guru dan PNS, jangan sampai ikut-ikutan terlalu jauh yang pada akhirnya dikucilkan masyarakat,” pungkansnya. (rok)

Related Articles

Back to top button