CIKAMPEK

Sungsang Jangan Panik

Nani Risnayati AMd.keb

KOTABARU, RAKA – Bagi ibu hamil, posisi janin yang tidak normal tentu mengkhawatirkan. Hingga kini belum diketahui pasti penyebab janin sungsang. Tapi ada beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu volume air ketuban yang terlalu banyak atau sedikit, placenta previa, ari-ari ada di bagian bawah rahim, janin kembar, serta kelainan bentuk uterus. Hal itu diungkapkan oleh bidan koordinator UPTD Puskesmas Cikampek Nani Risnayati AMd.keb

Dia mengatakan, dalam penanganan posisi sungsang, ibu hamil harus melakukan posisi sujud selama 10 sampai 15 menit per hari, rajin jalan kaki agar bayi bisa bergerak menemukan posisi yang tepat. “Selain itu ibu hamil wajib kontak dengan dokter puskesmas minimal satu kali dalam satu bulan, dan melakukan pemeriksaan lab, meliputi goldar, HB, protein dan triple eliminasi (HIV, HBSAG, Spilis),” ujarnya kepada Radar Karawang.

Menurutnya, untuk mendeteksi kelainan resiko kehamilan, sebaiknya ibu hamil diperiksa minimal empat kali selama kehamilannya, di USG pada kehamilan tiga bulan sampai 4 bulan untuk mengetahui perkembangan janin, USG yang kedua pada kehamilan 28 minggu untuk mengetahui posisi bayi, jumlah air ketuban, berat badan janin, kondisi janin, letak placenta atau ari-ari dan bonus jenis kelamin. “Dengan terdeteksi sedini mungkin resiko kehamilan, bisa mencegah dan menurunkan angka Kamatian ibu dan bayi,” ungkapnya.

Masih dikatakannya, jika lahir secara normal kalau penanganan tidak baik ada resiko aspixia, cedera pada leher bayi dan saraf tulang belakang leher bayi bahkan bisa terjadi kematian bayi. “Memang kalau posisi sungsang dianjurkan di SC atau disesar lebih aman,” pungkasnya. (acu)

Related Articles

Back to top button