Cikampek

Pejabat Disnakertrans Meninggal karena Paru

SEPI: Kediaman almarhum Darwanto Adi di Perum BMI 1 Cikampek.

CIKAMPEK, RAKA – Kabar duka menyelimuti Karawang di tengah pandemik corona. Kepala Bidang Pelatihan dan Priduktifitas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karawang Darwanto Adi meninggal dunia pada Minggu (29/3) pukul 02:00 malam.

Adi yang menghembuskan nafas di usia 54 tahun, itu dimakamkan pagi harinya di Tempat Pemakaman Umum Karang Mulang, Desa Dauwan Tengah, Kecamatan Cikampek.

Warga di lingkungan tempat tinggal almarhum, Perumahan Bumi Mutiara Indah (BMI) 1 Desa Dauwan Tengah sempat risau. Pasalanya sempat beredar kabar almarhum Adi meninggal dunia karena terjangkit corona. Keresahan warga juga disebabkan petugas yang menggunakan alat pelindung diri lengkap saat prosesi pemakaman.

Disamping itu, jenazah tidak terlebih dulu dibawa ke rumah duka, melainkan langsung ke pemakaman.

Kepala Puskesmas Cikampek Iin Indriyani mengklarifikasi kabar tersebut. Pukul 13:00 WIB pihaknya mengumpulkan warga di balai pertemuan RT 01/16 Perumahan BMI 1.

Kepada warga ia menyampaikan almarhum Adi meninggal karena penyakit paru-paru. “Keterangan dari dokter di Rumah Sakit Saraswati beliau meninggal karena penyakit paru-paru,” terangnya.

Iin juga menyampaikan, alat pelindung diri lengkap dalam prosesi pemakaman merupakan bentuk antisipasi. Sebab selama 5 hari dalam perawatan rumah sakit, almarhum Adi berstatus pasien dalam pengawasan. Lebih lanjut ia mengatakan, almarhum Adi belum sempat menjalani tes SWAB untuk memastikan apakah positif atau negatif corona. “Karena di rumah sakit ini kan tidak bisa dilakukan tes, rencananya mau dirujuk ke rumah sakit rujukan tapi almarhum keburu meninggal,” tuturya.

Tokoh masyarakat setempat, Andi Nur Chairil (60) mengatakan, memang warga di lingkungannya sempat risau tentang kabar almarhum Adi yang meninggal karena corona.

Menurutnya setelah Puskesmas Cikampek memberi penjelasan sebagian besar warga dapat mengerti. Meski demikian kewasapadaan masyarakat tetap dijaga di tengah wabah corona ini. “Jangan cepat memvonis,” pesannya.

Sementara itu, tetangga almarhum Adi Zeli Serini mengaku belum puas dengan apa yang disampaikan oleh Puskesmas Cikampek. Hal itu karena belum ada kepastian apakah alamarhum positif atau negatif corona.

Berdasarkan informasi yang didengarnya, akan dilakukan tes terkait kematian alamarhum. Ia sendiri masih was-was dan menunggu hasil tes tersebut. “Saya tadi nanya, ini iya atau tidak (positif corona), kan tinggal jawab iya atau tidak, itu belum bisa jawab, sedangkan saya kan was-was,” pungkasnya. (din)

Related Articles

Back to top button