KARAWANG, RAKA – Meski kesulitan mendapatkan masker, ketersediaan masker bedah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang untuk tujuh hari kedepan dinyatakan aman.
Kepala Bidang Penunjang Medis RSUD Karawang Nia Kurniasih mengatakan, kebutuhan masker bedah untuk pasien dan para petugas medis mencapai 2000 pcs dalam sehari. Masker tersebut digunakan untuk semua karyawan serta pasien di RSUD Karawang. “Saya yang bertanggung jawab untuk menyediakan APD (Alat Pelindung Diri),” katanya kepada Radar Karawang, kemarin.
Selain masker bedah, kata dia, kebutuhan APD lain seperti sarung tangan dan baju cover all juga dibutuhkan dalam jumlah banyak. Dalam sehari baju cover all dibutuhkan kurang lebih 100 buah. “Kalau baju dan sarung tangan tidak terlalu keteter. Masker kita kesulitan,” ungkapnya.
Dikatakan Nia, kesulitannya untuk mendapatkan masker bedah bukan disebabkan naiknya harga barang tersebut. Tetapi karena langkanya barang dari perusahaan. Bahkan beberapa perusahaan yang sudah bekerjasama dengan RSUD Karawang juga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan masker bedah. “Bukan karena anggaran. Tapi barangnya yang langka. Jadi harus cari sana sini,” ujarnya.
Nia Kurniasih menuturkan, pihaknya juga menerima bantuan masker kain jika ada pihak yang ingin mendonasikan masker tersebut. Masker kain akan diberikan kepada semua pengunjung rumah sakit, agar bisa memenuhi ketentuan yang sudah ditetapkan. “Pengunjung semuanya diharuskan untuk menggunakan masker,” pungkasnya.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Karawang dr Fitra Hergyana mengatakan, kepada masyarakat Karawang mengenai kewajiban penggunaan masker baik yang sehat maupun sakit. Untuk yang sehat, kata dia, bisa menggunakan masker berbahan kain dua sampai tiga lapis. Sementara untuk petugas medis menggunakan masker medis yang tersedia di rumah sakit. “Karena masker medis ini jumlahnya terbatas, kami imbau masyarakat cukup menggunakan masker berbahan kain saja. Itu sudah lebih dari cukup,” pesannya. (nce)
