Uncategorized

PKL Picu Perkumpulan Warga

BERKERUMUN : Akibat ada pedagang prabot rumah tangga, ibu-ibu di Kotabaru langsung berkerumun.

KLARI, RAKA – Meskipun upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam memutus mata rantai virus Covid-19, namun hal itu tidak diindahkan oleh sebagian warga, khususnya para pedagang kaki lima yang memicu terjadinya perkumpulan masa.

Salah satu pemuda warga Desa Pancawati Muhammad Yanwar (23) mengatakan, setiap hari ada saja tingkah laku atau alasan warga dalam melakukan suatu perkumpulan khususnya para ibu rumah tangga. “Padahal virus corona ini betul-betul berbahaya, kenapa mereka acuh saja, padahal aparat pemerintaha sudah bergerak untuk selalu mengingatkan tapi hal itu tidak membuat warga takut,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Jumat (17/4).

Ia menambahkan, pemicu terjadinya perkumpulan masa yaitu para pedagang kaki lima yang datang ke setiap lingkungan warga. “Tadi saja ada tukang prabotan rumah tangga, tidak berlangsung lama ibu-ibu langsung berkumpul tanpa ada rasa takut dengan virus corona,” tambahnya.

Ia mengaku, meskipun warga memiliki sugesti bahwa dirinya akan selalu baik-baik dari serangan virus corona namun warga diminta untuk tetap waspada untuk membatasi aktivitas di luar rumah. “Apalagi rata-rata wabah virus corona ini menyerang seseorang yang memang sudah memiliki usia lanjut, sebisa mungkin kita antisipasi supaya itu tidak terjadi,” akunya.

Masih dikatakannya, selain perkumpulan masa yang terjadi diperkampungan, ia juga sering menemukan titik perkumpulan warga di tempat angkringan atau jajanan malam. Pasalnya para pedagang menyediakan lesehan yang dapat memicu terjadinya sebuah berkumpulan. “Sebenarnya bukan melarang untuk berjualan, cuma di tengah bahaya ancaman virus corona ini sementara waktu jangan disediakan lesehan, kalau bisa langsung bawa pulang makananya, biar tidak melakuka aktivitas di luar rumah terlalu lama, apalagi kalau sudah berkumpul,” katanya.

Ia berharap, pemerintah harus bisa lebih sigap lagi untuk selalu mengingatkan warga dalam membatasi aktivitas warga di luar rumah. Karena jika terus dibiarkan, maka proses pemutus rantai Covid-19 akan semakin sulit diatasi. “Kalau memang ngeyel hukum saja, biar jadi pelajaran untuk warga lainnya juga,” pungkasnya. (mal)

Related Articles

Back to top button