CIKAMPEK

Si Belang Masih Mengintai

dr Iin Indriati

Empat Bulan, 264 Orang Demam Berdarah

CIKAMPEK, RAKA – Musim hujan rupanya belum mau kunjung pergi, masyarakat diminta waspada serangan nyamuk aedes aegypti. Bahayanya juga tidak kalah mengerikan dengan virus corona yang saat ini masih menghantui.

Kepala UPTD Puskesmas Cikampek dr Iin Indriati mengatakan, aedes aegypti salah satu jenis nyamuk yang mampu menularkan virus dengue, dan terjadi demam berdarah pada korbannya. “Tentunya jika telat penanganan, demam berdarah mampu mengancam keselamatan atau kematian,” ucapnya kepada Radar Karawang, Rabu (27/5)

Ia menambahkan, nyamuk berjenis aedes aegypti tentunya memiliki perbedaan dari ukuran fisik dengan nyamuk pada umumnya. Warga harus mengetahui hal tersebut sehingga dapat terus waspada. “Jadi dari fisiknya saja beda, aedes aegytpi ini ukurannya lebih kecil, terus memiliki corak warna putih hitam mulai dari bagian tubuh sampai kakinya. Biasanya nyamuk jenis ini aktif saat pagi dan sore hari,” tambahnya.

Ia mengaku, selain warna corak tubuh yang berbeda, nyamuk ini hanya bisa berkembang biak di tempat atau air bersih. Dia menghimbau kepada warga untuk membiasakan menutup penampung air atau barang bekas yang mampu menampung air, dan berpotensi dijadikan sarang perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti. “Jadi kalau memang ada barang bekas seperti ember dan sejenisnya kita timbun saja, karena biasanya barang bekas akan dijadikan sarang nyamuk tersebut apalagi sekarang masih musim hujan,” akunya.

Dia juga berpesan kebersihan menjadi hal utama dalam kehidupan manusia. Selain mencegah ancaman nyamuk demam berdarah, keberihan juga mampu mencegah terjadinya wabah virus corona. “Hari ini kita banyak disadarkan betapa pentingnya kebersihan serta kesehatan tubuh kita. Mulai dari sekarang ayo kita perbaiki pola hidup serta kesadaran dalam menjaga kebersihan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Kesehatan Karawang Nanik Jodjana mengatakan, sudah ada dua orang meninggal akibat demam berdarah. “18 orang di Januari, 47 orang di Februari, 45 orang di Maret, dan 154 orang di April. Sedangkan untuk Mei kami belum tahu jumlahnya, hanya ada satu orang yang meninggal,” ujarnya. (mal)

Related Articles

Back to top button