Memakai Kontrasepsi tak Bisa Dipaksa
LAYANI AKSEPTOR: Petugas pelayanan KB Telukjame Timur sedang melayani akseptor, belum lama ini.
PURWASARI RAKA – Merencanakan kehidupan berkeluarga dengan baik memang sangat dianjurkan. Meski demikian memilih untuk memasang KB bagi para ibu bukanlah hal yang dilakukan atas dasar keterpaksaan, mesti ada keinginan dari diri pribadi dan kesadaran akan pentingnya mengikuti program keluarga berencana. “Memang KB itu dianjurkan, tapi kami tidak bisa memaksa, mesti ada kesadaran dari diri sendiri,” terang Koordinator Pos KB Kecamatan Purwasari Nurkomalasari, Selasa (7/7).
Banyak manfaat yang didapat dengan mengikuti program KB, misalnya mengatur jarak kehamilan antar anak, sehingga kesehatan ibu maupun anak lebih terjamin. Keluarga yang direncanakan tentunya memberi dampak positif untuk kesejahteraan keluarga dan masa depan anak nantinya. Disamping itu dengan mengikuti KB dapat mengurangi angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian (AKB).
Nur menuturkan, kendala yang ditemui saat ini di masyarakat adalah kerap beredar informasi negatif tentang KB. Situasi ini menyebabkan para ibu menjadi ragu dan takut untuk mengikuti KB. Berbagai alasan pun kerap muncul saat para petugas KB mengajak para ibu untuk menjadi akseptor KB. “Ya alasan mereka takut, misalkan KB implan alasan takut tidak bisa bebas aktifitas,” tuturnya.
Meski demikian, Nur mengatakan para petugas KB selalu berupaya untuk memberi pengertian kepada calon akseptor KB. Biasanya mereka akan menjelaskan manfaat dan informasi lainnya tentang KB. Jenis kontrasepsi KB pun banyak macamnya, para ibu dapat menentukan sendiri sesuai dengan apa yang diinginkan dan dibutuhkannya. Misalnya KB implan atau IUD yang merupakan metode kontrasepsi jangka panjang.
Lebih lanjut Nur menyampaikan, kepesertaan akseptor KB di Purwasari saat ini mengalami peningkatan. Menurutnya hal ini tak lepas dari optimalisasi pos KB dan subpos KB di setiap desa. Dikatakannya, berdasarkan jumlah peserta KB pada 2018 lalu, Kecamatan Purwasari berada pada zona kuning dan menempati peringkat 24. “Kalau sekarang alhamdulillah sudah zona biru, kita peringkat 13 se-Kabupaten Karawang, ya segitu mah sudah bisa dibilang aman,” pungkasnya. (din)