Main Game Online Dicelurit
CILAMAYA WETAN, RAKA – Tragis. Seorang pemuda asal Dusun Paris RT 17/06, Desa Bayur Lor, Kecamatan Cilamaya Kulon, Tabroni (23) meregang nyawa setelah dibacok perutnya saat asyik main game di sebuah warung tak jauh dari rumahnya, Minggu (28/10) malam, sekitar pukul 20.30 WIB.
Tidak jelas apa motifnya, pelaku yang diduga masih temannya itu langsung menganiaya korban dengan celurit. Seorang saksi mata, Faisal mengatakan, dia bersama Tabroni dan teman lainnya biasa nongkrong di warung. Saat itu, Tabroni sedang asyik main game di ponselnya sekitar pukul 20.30, pelaku datang membawa celurit lalu meraih Tabroni begitu saja.
Sampai-sampai Tabroni merintih menanyakan apa salahnya, hingga pelaku mengancam dan hendak membunuhnya. Ia dan teman lainnya diam karena takut, walaupun ada yang hendak melerai justru terkena celurit pelaku.
Saat dianiaya, Tabroni berhasil melarikan diri dalam keadaan perut bagian kiri sudah kena sabetan celurit, namun pelaku terus mengejar korban. Karena kehabisan darah, korban terjatuh lalu tergeletak di atas coran. Melihat korbannya terkulai, pelaku melarikan diri. “Kita sedang asyik nongkrong, tanpa basa basi pelaku langsung todong celurit begitu saja ke Tabroni,” katanya.
Melihat pelaku kabur dan korban tergelatak di jalan, warga berhamburan berupaya mengevakuasi Tabroni ke Rumah Sakit Fikri. Namun, Tabroni tidak tertolong. Sekitar pukul 24.00 meninggal dunia. “Belum jelas motif pelaku dan urusannya dengan Tabroni. Yang jelas, pelaku dikenal sebagai mantan rekan kerja Tabroni saat bekerja di sekitaran Cikampek. Semoga polisi bisa mengusut dan menangkap pelaku,” ujarnya.
Sepupu Tabroni yang juga RT setempat, Karnali mengatakan, dirinya sempat melihat korban lari. Dia kira hanya main-main. Ternyata sekitar pukul 21.00, mendapat kabar jika Tabroni dianiaya seseorang yang disebut-sebut masih temannya itu. Sontak saja, dia langsung telepon aparat kepolisian dan beberapa orang hendak mengejar pelaku. Namun sampai saat ini masih belum ada kabar lanjutannya. “Dia dibacok di perut bagian kanan. Walau masih sadar saat di rumah sakit, namun tidak tertolong,” kata Karnali.
Kapolsek Cilamaya Kompol Sutedjo mengatakan, kasus di Bayur Lor Minggu malam lalu adalah murni penganiayaan. Pihaknya sudah mendatangi TKP saat kejadian dan memintai keterangan para saksi. Kesimpulan sementara, motif penganiayaan hingga menyebabkan Tabroni meninggal masih belum jelas, namun pihak kepolisian masih terus mencari pelaku yang diduga teman korban sendiri. “Saat ini pelaku masih status Daftar Pencarian Orang (DPO). Sementara barang bukti seperti celurit sudah diamankan Polsek Cilamaya,” tutupnya. (rud)