Emak-emak Kalijati Rintis BUMDes
SUKSES: Pengurus Badan Usaha Milik Desa Kalijati, Kecamatan Jatisari, yang didominasi oleh emak-emak ini mulai merasakan nikmatnya menjalakan berbagai unit usaha.
JATISARI, RAKA – Dibalik majunya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), tentunya ada peran para pengurus yang mau susah payah membangunnya. Butuh kesabaran dan niat tulus membangun desa, sebab upah menjadi pengurus BUMDes tidak seberapa ketika baru mulai merintis. Namun seiring berkembangnya BUMDes, tentu banyak manfaat yang didapat, seperti yang dirasakan para pengrurs BUMDes Sejahtera, Desa Kalijati, Kecamatan Jatisari.
Salah satu pengurus BUMDes Sejahtera, Tuti Maryamah mengatakan, menjadi pengurus BUMDes di desanya pada 2016 lalu atas ajakan sang direktur BUMDes. Ia pun menerimanya karena ingin membantu dan mengisi waktu luang dengan mencari kesibukan, ketimbang hanya berdiam diri di rumah. “Dulu kebayangnya kerjaan di BUMDes ya paling belanja, ngisi pembukuan,” tuturnya.
Ibu rumah tangga ini telah empat tahun menjadi bendahara BUMDes Sejahterea. Kesan yang dirasakannya selama ini sangat senang, sebab banyak pengalaman dan pelajaran baru yang ia dapat. Hal ini tak lepas karena BUMDes kerap mengikuti berbagai pameran dan bazar di sejumlah kota. “Jalan-jalan terus, ketemu orang baru, paling repotnya pas ada pemeriksaan ngisi pembukuan harus sedetail mungkin dan benar-benar real,” ucapnya.
Tuti mengaku selama menjadi bendahara BUMDes tidak menerima gaji bulanan, sebagaimana pengurus lainnya yang bertanggung jawab atas setiap unit usaha. Hanya saja tunjangan setiap mengadakan pameran atau bazar cukup besar, bahkan lebih dari gaji bulanan. Dia berharap BUMDes Sejahtera kedepannya bisa lebih maju dan pengurusnya tetap kompak.
BUMDes Sejahtera saat ini memiliki berbagai unit usaha diantaranya koperasi simpan pinjam, isi ulang air galon, warung sembako, dan yang terbaru adalah kopi instan ala cafe. Direktur BUMDes Sejahtera Mira Agustina mengatakan, semuanya tidak jadi begitu saja melainkan dirintis dari nol sejak 2016 lalu. “Motivasi saya untuk menjadi direktur BUMDes yang pertama sih membantu suami saya (sebagai) kepala desa,” ungkapnya.
Ia mengatakan, sejak awal memang berniat membangun Desa Kalijati, tantangan yang dihadapinya adalah menagjak warga untuk bekerja sama. Menurutnya sebagian besar orang melihat dari segi materil alias berapa upah yang didapat. Padahal menjadi pengurus BUMDes itu lebih kepada kemajuan desa, dan masyarakatnya di masa mendatang. Namun akhirnya dia bisa merekrut sejumlah orang yang bisa mengerti dan sejalan dengan tujuannya. “Saya masuk mengajak kalian untuk membesarkan nama BUMDes Kalijati, 5 tahun kedepan akan terasa, kalau sekarang kita benar-benar dari nol,” tuturnya mengenang apa yang diucapkannya empat tahun lalu.
BUMDes Sejahtera sendiri saat ini dikelola oleh 7 orang pengurus termasuk dirinya sebagai direktur. Baginya BUMDes adalah suatu kebanggaan sebab asalanya tidak banyak dilirik namun saat ini punya berbagai prestasi yang membanggakan. Ia juga bangga bisa mengembangkan potensi desa yang ada dan memberdayakan masyarakat desa. “Saya senang dengan adanya BUMDes ini warga bisa terbantu, saya berterima kasih kepada pengurus yang telah berjuang dari nol dan sekarang pun masih merangkak, saya berharap semuanya terus konsisten dan tetap semangat,” harapnya. (din)