KARAWANG, RAKA – Salah satu rumah sakit swasta di Karawang tiba-tiba dihebohkan dengan teriakan dari warga Dusun Krajan 2, Desa Lemahabang, Kecamatan Lemahabang, Dede Sunarya, yang tidak terima jenazah kakaknya diperlakukan seperti penderita corona, kemarin.
Lelaki berperawakan gempal, berambut gondrong, itu mengaku heran atas perlakuan rumah sakit terhadap kakaknya bernisial NS (40). “Kakak saya meninggal di diperlakukan seperti ini, sedangkan hasil swab belum keluar. Tolong minta keadilan. Ramaikan sekarang di sosial media,” ungkapnya.
Dalam video amatir berdurasi 30 detik itupun, Dede mengaku sudah mencium jenazah kakaknya. Ia pun sesumbar jika kakaknya positif covid-19, sudah dipastikan ia sendiri bakal terinfeksi. “Saya cium tadi jenazah kakak saya, kalau toh memang kakak saya kena corona, saya kena!” tandasnya.
Diketahui, NS sebelumnya didiagnosis dengan kriteria suspect dengan keluhan demam, batuk dan sesak nafas tiga hari sebelum akhirnya meninggal dunia. Kepala Desa Lemahabang Dindin Alayudin menyebutkan, video mengenai penolakan almarhum yang dicovidkan itu adalah keluarga pasien, warga Desa Lemahabang. Sepengatahuannya, pasien itu memang sudah lama cuci darah, adapun urusan covid atau tidaknya, itu kewenangan medis. “Masalah diagnosisnya itu kewenangan medis,” katanya.
Plt Camat Lemahabang Artha mengatakan, awalnya pihak keluarga tidak menerima pemakaman dilakukan secara protokol kesehatan, alasannya belum melihat fisik hasil swab. “Namun Alhamdulillah, setelah diberikan pemahaman, pihak keluarga bisa menerima,” terangnya.
Hanya saja, kata Artha, pihak keluarga meminta untuk diberi kesempatan melihat wajah almarhum sejenak sebelum dikebumikan meski dengan jarak jauh. Lalu pihak rumah sakit memberi kesempatan kepada pihak keluarga untuk melihat wajah almarhum. “Alhamdulillah untuk pemakaman, masyarakat tidak ada yang menolak. Sebelum dimakamkan, jenazah disalatkan dulu di lokasi pemakaman, dan pada waktu disalatkan, jenazah tetap ada di dalam mobil,” tuturnya.
Pemakaman pasien covid-19 juga bukan hanya di Kecamatan Lemahabang, hal serupa nampak di TPU Desa Tegalsari, Kecamatan Cilamaya Wetan. Disaksikan keluarga almarhum, prosesi pemakaman dengan aturan protokol kesehatan tersebut juga disaksikan Kepala Puskesmas Cilamaya, Camat Cilamaya Wetan dan beberapa aparat desa setempat. (rok)