Uncategorized

Cibeet Mulai Meluap Lagi

BANJIR LAGI: Puluhan rumah di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat mulai tergenang air pada musim hujan di penghujung tahun 2020 ini. Selasa (27/10) pagi, air setinggi 30 cm sampai 50 cm mulai menggenang di RT 01 dan RT 02, RW 03.

TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Dusun Pangasinan, Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat mulai tergenang air pada musim hujan di penghujung tahun 2020 ini. Selasa (27/10) pagi, air setinggi 30 cm sampai 50 cm mulai menggenang di RT 01 dan RT 02, RW 03.
“Airnya dari luapan Sungai Cibeet, pukul 06.30 WIB air sudah mulai naik ke pemukiman,” terang Kepala Dusun 1 Darmo.

Darmo menuturkan, meluapnya sungai Cibeet merupakan kiriman dari area hulu, sebab pagi itu tak ada hujan di Desa Karangligar. Hujan besar disertai angin kencang malah terjadi pada sore hari sebelumnya. Darmo menambahkan, genangan air kali ini relatif cepat surut. “Kemarin-kemarin juga (air) sempat naik sedikit cuma sebentar, tapi cepat surut lagi,” ujarnya.

Ia mengatakan, warga sudah terbiasa dengan adanya luapan Cibeet yang memang kerap terjadi setiap tahunnya. Warga juga sudah melakukan antisipasi dengan menyimpan barang-barang berharga di tempat yang lebih tinggi. Meski demikian ia berharap genangan air seperti ini tidak berkelanjutan dan menjadi banjir besar seperti awal tahun lalu.

Siang kemarin belum ada warga yang mengungsi akibat musibah alam ini. Mereka masih bertahan di rumah masing-masing menunggu air surut. Genangan air pun nampak telah surut pada sore harinya. Berdasarkan data yang didapat dari Darmo, terdapat 24 rumah di 2 RT yang tergenang kemarin. Adapun jumlah jiwa yang terdampak sebanyak 100 orang dari 30 kepala keluarga.

Sementara itu Kasi Trantib Desa Karangligar Kalim mengatakan, musibah ini sudah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang. Dikatakannya laporan telah telah diterima dan pihaknya tengah menunggu bantuan logistik untuk warga yang terdampak. “Ya logisitik biasa, makanan untuk warga yang terdampak,” singkatnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Yasin Nasrudin mengaku saat ini tengah membuat draf penanganan pengungsi bencana alam disaat pandemi Covid-19. “Minggu-minggu ini akan segera kita susun. Rencana segera,” ucapnya.

Ditegaskannya, draf penanganan pengungsi bencana alam di tengah pandemi Covid-19 sangatlah penting, sebagai acuan pemerintah untuk menangani pengungsi dan menekan penularan corona. “Jangan sampai para pengungsi tersebut menjadi klaster Covid-19. Makanya perlu kita skemakan seperti apa, bagaimana perotokol kesehatan saat mengungsi,” ucapnya.

Yasin menyebutkan dalam draf tersebut penanganan pengungsi tentu berubah dengan adanya penambahan protokol kesehatan. Misalnya dari kebutuhan tenda yang biasanya hanya satu, karena ada aturan jaga jarak maka diperlukan dua tenda. “Lalu kita juga harus menyediakan rapid tes, pengecekan suhu, sanitizer dan tempat mencuci tangan,” pungkasnya. (din/asy)

Related Articles

Back to top button