Mengganggu Konsentrasi Belajar
RENGASDENGKLOK, RAKA – Bukan cuma warga Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok yang enggan di wilayah ada pusat daur ulang sampah, tetapi SDN Rengasdengklok Selatan 2 juga menolak, karena lokasinya terlalu dekat dengan lingkungan sekolah.
Keberadaan Pusat Daur Ulang (PDU) Sampah dinilai tidak etis jika dekat dengan sekolah. Apalagi untuk setingkat sekolah dasar yang siswa masih riskan terhadap datang penyakit. Hal itu yang melandasi sikap pihak SDN Rengasdengklok Selatan 2 menolak keberadaan PDU. “Lokasi pusat daur ulang sampahnya dekat sekali dengan sekolah,” tandas Kepala SDN Rengasdengklok Selatan II Subaekah, Selasa (6/11).
Untuk itu, terang Subaekah, pihak sekolah pihaknya akan mengajukan penolakannya terhadap keberadaan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) dan rencana pembangunan PDU yang sangat berdekatan dengan lingkungan sekolah. “Kami menolak pusat daur ulang sampah itu,” ucap Subaekah.
Selain penolakan, pihaknya juga menolak keberadaan tempat sampahnya dan akan segera layangkan keberatan karena dinilai akan menimbulkan polusi udara. “Baunya itu sangat mengganggu dan khawatir juga mengganggu konsentrasi belajar anak serta mengganggu kesehatan anak,” kata Subaekah. (rok)