KARAWANG

Simpan Pinjam Lancar, Gas Macet

TELUKJAMBE TIMUR, RAKA – Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat kecil yang ada di pedesaan. Melalui dana desa yang diwajibkan untuk mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi langkah jitu pemerintahan desa yang memiliki semangat untuk membangun desa.

Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur, memiliki BUMDes dengan nama Waja Gemilang. Adapun usaha yang dikembangkan adalah di bidang jasa seperti jual gas elpiji, foto kopi, percetakan dan simpan pinjam. “Saat ini regulasi keuntungan pun kita umumkan kepada masyarakat saat rapat minggon desa yang digelar setiap hari Rabu,” terang Ngadiman, Direktur BUMDes Waja Gemilang.

BUMDes yang sudah berjalan sekitar 3 tahun itu mendapat respon baik dari warga, terutama sektor simpan pinjam. Karena ada keuntungan lebih yang didapat warga jika pinjam ke BUMDes jika dibandingkan dengan pinjam ke bank emok yaitu bunga yang lebih kecil. “Di kami pesertanya (nasabah) sekarang 250 orang pak, rata-rata mereka punya usaha kios kue, konsep simpan pinjam berkelompok yaitu dengan jumlah kelompok 6 orang,” ujarnya seraya menyampaikan pinjaman rata-rata satu juta rupiah dengan bunga 2 persen dan pengembalian tiap bulan.

Sejauh ini, aku Ngadiman, untuk program simpan pinjam tidak ada kendala. Simpan pinjam juga berlaku bagi aparatur desa Wadas di mana upah aparatur desa biasa dibayar tiga bulan. “Aparatur desa bisa meminjam dengan batas maksimal pinjaman sesuai dengan gaji yang didapat,” tambahnya.

Agar tidak ada kemacetan, BUMDes bekerjasama dengan pemerintahan desa dalam hal ini bendahara desa. Sehingga saat gaji perangkat desa cair bisa langsung dipotong oleh bendahara dan diserahkan ke pengelola BUMDes. “Sudah disepakati, jadi bayarnya dipotong gaji, ini agar tertib administrasi,” ujarnya.

Meski demikian, untuk usaha elpiji mengalami kemacetan. Karena pengiriman gas dari distributor tidak bisa diprediksi. “Kalau untuk gas sering macet, karena persoalan pengiriman,” ujarnya.

Untuk usaha Alat Tulis Kantor (ATK) berjalan dengan baik. Karena kios untuk jualan ATK berada dekat desa, maka ketika warga memerlukan foto kopi, sarana seperti pulpen, materai dan lain sebagainya tersedia di kios. “Kami sediakan ATK dengan baik,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan, sebenarnya Desa Wadas memiliki potensi yang baik untuk meningkatkan pendapatan asli desa (PADes). Karena terdapat industri, hotel dan tempat wisata. Jika dikelola dengan profesional dan diberikan payung hukum yang jelas, maka PADes bisa meningkat. “BUMDes bisa berkembang dengan besar kalau ikut garap potensi yang ada. Untuk saat ini pun bagi hasil yang didapatkan oleh BUMDes sebesar 2 persen terbagi 1 persen untuk upah pengelola BUMDes dan 1 persen untuk desa,” tegasnya.

Drs. Haerani, warga Desa Wadas mengaku adanya BUMDes sangat membantu warga. Terlebih bagi seorang karyawan yang punya gaji bulanan seperti dirinya. Karena ada pinjaman lunak dengan bunga yang kecil sehingga memudahkan pengembalian. “Apalagi ada bonus kalau warga yang mengembalikan tepat waktu biasanya BUMDes Waja Gumilang kasih kita bonus berupa minyak sayur, gas elpiji isinya saja dan kadang pinjaman untuk ke depannya juga tidak dipersulit,” pungkasnya. (yfn)

Related Articles

Back to top button