PURWAKARTA

Berharap tak Ada Lagi Korban Miras Oplosan

PURWAKARTA, RAKA – Tewasnya dua pemuda usai pesta miras oplosan di Desa Sukamaju, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta masih menjadi perbincangan publik.

Kepala Bidang Kepemudaan pada Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta Ahmad Arif Imamulhaq angkat bicara soal kasus itu.

Arif mengaku sangat prihatin atas peristiwa tersebut dan seharusnya hal ini tidak terjadi karena nyawa itu sangat berharga. Apalagi pemuda adalah generasi bangsa di masa mendatang. “Tentunya kami sangat menyayangkan. Kami kira ada banyak faktor yang menyebabkan peristiwa ini terjadi,” kata dia.

Salah satu penyebab adalah kurangnya kesadaran akan bahayanya minuman keras. Juga terjadi pergeseran nilai-nilai kehidupan beragama serta menurunnya kepedulian sosial di tengah masyarakat. “Ke depan saya kira mesti diperkuat edukasi tentang bahaya minuman keras ini, terutama bagi generasi muda,” ujar Arif.

Menurut Arif, untuk mencegah hal serupa tak terulang perlu aksi turun tangan semua pihak dalam penanganannya. “Kami berharap kejadian tersebut yang terakhir dan dapat dijadikan pelajaran berharga bagi kita semua,” katanya.

Diketahui, pesta minuman keras oplosan berujung maut itu terjadi pada Jumat, 20 November 2020 lalu. Dua dari 8 orang yang menenggak minuman keras tersebut meninggal dunia.

Pihak Kepolisan Polsek Sukatani dan Satuan Reserse Narkoba Polres Purwakarta tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku utama berperan sebagai pemasok minuman dalam peserta pesta miras oplosan berujung maut. (gan)

Related Articles

Back to top button