Uncategorized

Parungsari Minta Bantuan Pengolahan Biogas

RAPAT : Suasana rapat pembahasan biogas yang bersumber dari kotoran hewan di Desa Parungsari.

TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Kotoran hewan ternak menjadi problematika tersendiri bagi desa yang masyarakatnya banyak memiliki hewan ternak. Pasalnya kotoran hewan ternak yang tidak dikelola dengan baik menurunkan kualitas pola hidup bersih dan sehat.
Hal inilah yang juga terjadi di Desa Parungsari, Kecamatan Telukjambe Barat.

Kader lingkungan Desa Parungsari Irawan mengatakan, kotoran hewan ternak sebetulnya dapat diolah menjadi biogas.
Biogas tersebut nantinya dapat dimanfaatkan untuk keperluan memasak atau juga untuk penerangan. “Ada kompornya juga khusus yang memanfaatkan biogas, jadi tidak perlu membeli gas,” terangnya, Selasa (2/12).

Namun selain itu pengolahan biogas dari hewan ternak ini tentunya untuk menjaga kebersihan lingkungan. Ia mengatkan, kotoran hewan ternak kerap dibiarkan begitu saja. Manfaat lainnya dari pengolahan biogas ini adalah ampas kotoran ternak setelah diolah yang nantinya bisa digunakan sebagai pupuk organik. “Ternyata itu banyak potensi, dari hal seperti ini punya banyak manfaat untuk lingkungan,” tambahnya.

Masih dikatakannya, awal Oktober lalu sebuah lembaga sosial telah melakukan survey di salah satu dusun di desa tersebut untuk membangun pengolahan biogas.

Desa Parungsari dinilai layak dan pihaknya telah mengajukan proposal terkait rencana pengolahan biogas kotoran hewan ternak ini.
Ia berharap program tersebut dapat direalisasikan dan memberi banyak manfaat bagi masyarakat setempat.

Kepala Desa Parungsari Darja Mulyana mengaku telah mengetahui dan merespon baik rencana bantuan pengolahan biogas ini.
Ia juga membenarkan kotoran hewan ternak di desanya memang kerap dibiarkan begitu saja bahkan juga berceceran di jalan. “Semoga bisa memberi manfaat buat masyarakat disini, kalau sukses kan bisa kita buat lagi di dusun lainnya,” singkatnya. (din)

Related Articles

Back to top button