Petani Tirtamulya tak Punya Modal Tanam Padi
SAAT BANJIR MELANDA TIRTAMULYA: Lahan pertanian berubah menjadi danau saat banjir melanda Tirtamulya, beberapa hari lalu.
TIRTAMULYA, RAKA – Banjir tidak hanya menyusahkan masyarakat di kota, di desa lebih parah lagi. Selain merendam rumah, luapan air sungai juga merusak lahan pertanian. Seperti yang terjadi di Desa Parakanmulya, Kecamatan Tirtamulya. Sedikitnya 50 hektare lahan pertanian terendam banjir dan dipastikan gagal panen.
Seorang warga Kampung Babakan Pasirmalang, Desa Parakanmulya, Aday (60) mengatakan, karena banjir terjadi tiga hari tiga malam, menyebabkan tanaman padi mati. “Pokoknya semua mati, kurang lebih ada lima puluh hektare,” ucapnya kepada Radar Karawang.
Ia menambahkan, selain gagal panen, lahan pertanian mengeluarkan bau busuk yang begitu menyengat karena terjadi pembusukan pada tanaman padi. “Pokoknya beberapa hari kemarin kita sangat terganggu, baunya sampai ke pemukiman warga, tapi untuk saat ini sudah mulai berkurang baunya,” tambahnya.
Ia mengaku, dari gagal panen tersebut, lahan pesawahan yang dia tanami padi mengalami kerugian sebesar Rp3 juta, sedangkan warga lainnya yang memiliki lahan puluhan hektare mencapai belasan juta rupiah. “Kalau lahan sawah saya cuma setengah hektare, nah kalau punya petani lain yang mencapai 25 hekter bisa belasan sampai puluhan juta,” akunya.
Ia berharap, dari kerugian yang dialami petani, pemerintah bisa membantu dengan memberikan modal untuk penanaman padi lagi, pasalnya kini dia kehabisan modal untuk memulai kembali dalam menanam lahannya. “Kalau mau ditanam lagi juga harus ditraktor dulu, supaya padi yang mati ini bisa rata, baru bisa ditanam lagi. Tapi kita belum ada modal buat nanamnya lagi, mudah-mudahan saja ada bantuan dari pemerintah,” pungkasnya.
Warga Kampung Pasirmalang RT 02 Rohimin (21) mengatakan, aktivitas warga yang mayoritas sebagai petani terpaksa terhenti akibat air yang merendam sebagian ladang pesawahan milik warga. “Mau gimana lagi kondisinya sangat tidak memungkinkan, jalan setapak yang berada di pertengahan pesawahan saja terendam oleh air,” ucapnya. (mal)