Perempatan Senopati Biang Macet

MACET PARAH: Pengendara motor dan pengemudi mobil terjebak macet di perempatan Senopati.
KOTABARU, RAKA – Jika anda warga Kotabaru dan Tirtamulya yang biasa melintasi perempatan Senopati pada malam Minggu, pasti sudah terbiasa dengan macet panjang di lokasi tersebut. Kemacetan itu dipicu oleh lebar jalan yang tidak bisa menampung banyaknya pengendara dari empat arah.
Kemudian, tidak ada rambu dan minimnya petugas pengatur lalu lintas, memperparah keadaan. Para pengendara dari empat arah berebut akhirnya berebut jalan, dan kerap mengunci mati arus lalu lintas.
Edi (27) warga Desa Pucung, Kecamatan Kotabaru, mengaku sudah terbiasa macet-macetan setiap melintasi perempatan tersebut. Menurutnya, tidak hanya malam Minggu saja, melainkan setiap pagi dan sore kerap terjadi macet. “Makanya saya kalau pagi dan sore suka cari jalan lain, biar gak kena macet,” ungkapnya kepada Radar Karawang, kemarin.
Warga Desa Parakan, Kecamatan Tirtamulya Liawati (26) mengatakan, penyebab kemacetan tidak lain karena sempitnya kondisi jalan yang tidak sesuai dengan jumlah kendaraan yang melintas, ditambah gerbang Perumahan Senopati dijadikan pasar kaget yang dapat memicu kerumunan massa. “Kalau hari-hari biasa sih tidak semacet malam Minggu, tapi kalau malam minggu parah banget, sampai-sampai kalau pake motor kaki saya suka kena kendaraan lain karena saling berdesakan,” tambahnya.
Bagian Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Karawang Ade Saprudin mengungkapkan, sejak Minggu tadi pihaknya langsung melakukan monitoring, pemicu kemacetan di perempatan tersebut karena padatnya pembangunan serta keberadaan pasar, langkah konkret mengatasi hal tersebut yaitu dengan memperluas jalan. “Jadi kalau cuma dipasang rambu-rambu saja percuma kalau jalannya masih kecil, dan ini harus diatasi langsung oleh PUPR yang memiliki wewenang pelebarab jalan,” ungkapnya.(mal)