Napi Saingi Penjual Kue Profesional
BIKIN KUE: Para warga binaan Lapas Purwakarta memproduksi kue. Mereka telah dibekali sertifikat kehlian tata boga.
Lebaran Kue Buatan Lapas Bisa Ikut Banjiri Pasar
PURWAKARTA, RAKA – Bulan Ramadan, apalagi menjelang Idul Fitri, pembuatan kue biasa dilakukan kaum ibu. Bahkan momen Lebaran menjadi andalan tahunan para penjual kue. Namun para pembuat kue profesional tahun ini harus siap-siap bersaing dengan pendatang baru yang kini menjadi warga binaan lapas Purwakarta.
Dari balik jeruji besi, mereka memproduksi kue kering seperti nastar, kastengel, putri salju, kue kacang dan beragam jenis kue lainya. Jenis makanan tersebut biasanya menjadi buruan menjelang Lebaran dan favorit semua lapisan masyarakat.
Kalapas Purwakarta Sopiana mengatakan, produksi kue ini merupakan tindak lanjut pelatihan kemandirian keterampilan kerja tata boga pembuatan kue kering dan cara membuat tempe.
Selain menjadi bekal bagi para warga binaan saat bebas nanti, produksi tusuk kue kering ini juga memiliki nilai tambah ekonomi. “Apalagi nanti pas Hari Raya Idul Fitri, pasti banyak yang membutuhkan,” tutur Sopiana, Minggu (11/4).
Menurutnya, para warga binaan tersebut telah memperoleh sertifikat. Keahlian membuat kue tersebut menjadi bekal warga binaan untuk bisa berwiraswasta ataupun bekerja di bidang tata boga saat sudah bebas dari lapas.
Sopiana menambahkan, yang dilakukan dengan membuat kue kering di Lapas Purwakarta sebagai bagian dari pembinaan kepribadian warga binaan dan mampu agar nantinya mengaplikasikan ke masyarakat. Setelah bebas nanti, mereka bisa mengaplikasikan apa yang di dapat dari dalam lapas. “Mereka bisa wiraswasta atau siap dipekerjakan. Ini juga ada sertifikatnya. Ini merupakan bukti bahwa kami serius menjalankan program-program Kemenkumham, terutama dalam melakukan pembinaan kepribadian warga binaan dengan melatih memiliki skill di bidang tata boga,” imbuhnya.
Hasil produksi kue kering yang dinamai LaPurwa ini, kata Sopiana, sementara ini diperjualbelikan di dalam lingkungan lapas. “Pemasaran sementara ini di dalam Lapas sendiri. Kedepannya kita akan tawarkan produk hasil warga binaan Lapas Kelas IIB Purwakarta ini ke masyarakat dan instansi-instansi pemerintah,” pungkasnya. (gan)