Vaksin Lansia tak Capai Target
KEJAR TARGET: Petugas Puskesmas Pasirukem keliling dusun sisir warga yang belum divaksin. Vaksinasi per desa dinilai tidak mencapai target sehingga jemput bola ke tiap dusun.
Petugas Puskesmas Sisir ke Tiap Dusun
CILAMAYA KULON, RAKA- Berupaya memaksimalkan program vaksinasi kepada 3.000 lansia 60 tahun ke atas, Puskesmas Pasirukem Kecamatan Cilamaya Kulon menelusur ke tiap dusun. Upaya tersebut di lakukan setelah proses vaksin di tiap desa di nilai kurang maksimal.
“Setelah pelaksanaan vaksin lansia per desa kurang maksimal, maka kami akan melaksanakan vaksin lansia perdusun untuk mencapai target sasaran,” ujar Kepala Puskesmas Pasirukem, Kecamatan Cilamaya Kulon Dartum.
Terhitung, data yang divaksin untuk lansia sudah mencapai 150 orang di wilayah Puskesmas Pasirukem. Namun, pelaksanaan vaksin untuk lansia ini sering menemui kendala, pasalnya tak sedikit lansia yang memiliki penyakit penyerta. “Sebelum divaksin, discreening dulu sama dokter, jika lansia punya penyakit penyerta ditunda vaksinnya,” tegas Dartum.
Bahkan, Senin (13/5) kemarin pun, meski berbarengan dengan awal puasa Ramadan, pihaknya terus melanjutkan proses vaksinasi ke dusun-dusun. Khususnya di Desa Sumurgede, Kecamatan Cilamaya Kulon. “Walaupun puasa, kita tetap jalan agar semua orang mendapat vaksin. Apalagi MUI telah mengeluarkan fatwa No 13 Tahun 2021, bahwa vaksinasi tidak akan membatalkan puasa sehingga kegiatan ini masih bisa dilakukan saat bulan Ramadan,,” terangnya.
Dartum juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap patuhi protokol kesehatan meskipun sudah divaksin. Jangan melupakan pakai masker, menjaga jarak, cuci tangan, menghindari kerumunan dan menjaga stabilitas. “Pokoknya kita berjalan terus demi kesembuhan masyarakat, insya Allah jalan bisa mencapai target,” harapnya.
Sementara di tempat berbeda, Kepala Puskesmas Pacing, Kecamatan Jatisari Ucin Supriadi mengatakan, tak sedikit kendala saat memberikan vaksin kepada lansia 60 tahun, khususnya ketika warga yang keukeuh dan tidak mau ingin divaksin, SDM minim, pasca pilkades dan terkahir pengaruh jabatan kades yang berbeda dengan sistem kelurahan. “Masih banyak yang gak mau atau takut divaksin,” akunya.
Di Puskesmas Pacing, proses vaksin untuk lansia masih sedikit, terhitung ada sekitar 41 orang. Sementara mereka yang memiliki penyakit penyerta, nanti di screening terlebih dahulu oleh dokter dan di putuskan, bisa dan tidaknya mereka di vaksin. Sementara, ketika ditanya mengenai hubungan antara kades politik dan PNS, Ucin menjawab jika kades jabatan politik mayoritas kurang peka, berbeda dengan lurah atau kelurahan. “Bedanya pada birokrasi, kalau lurah atau kelurahan, ketika ada instruksi langsung ada rasa takut sama atasan. Kalau politik biasa aja. Tapi tergantung kades dan Pjs nya sih, gak semua kades seperti itu,” tutupnya. (rok)