CIKAMPEK

Melongok Makam Ki Bagus Jabin di Cikampek Pusaka

MAKAM KERAMAT: Makam Ki Bagus Jabin sering diziarahi masyarakat.

Simbol Muslim Taat dan Anti Penjajah Belanda

CIKAMPEK, RAKA – Meskipun Ki Bagus Jabin sudah wafat sejak puluhan tahun lalu, namun keberadaan makamnya yang berlokasi di Cikampek Pusaka, Kecamatan Cikampek dapat memberikan sisi manfaat dari berbagai aspek.
Juru Pelihara Makam Raden Kramawangsa atau Ki Bagus Jabin, Megan Fahlevi mengatakan, sejarah Raden Kramawangsa dalam melawan penindasan pemerintah Hindia Belanda tidak diragukan lagi, ia mampu mengganggu stabilitas pemerintahan dengan strateginya. “Bahkan pada saat itu pemerintah Hindia Belanda kebingungan dengan strategi perang Ki Bagus Jabin ini,” ucapnya kepada Radar Karawang, Rabu (5/5).

Ia menambahkan, Cikampek Pusaka pun menjadi tempat singgah terakhir Ki Bagus Jabin yang menurut sejarah ia sempat melakukan penyebaran Islam serta membuat peradaban umat Islam lebih baik lagi. Kini tempat pemakaman Ki Bagus Jabin menjadi tempat sakral dan dijadikan tempat ziarah sebagai figur muslim yang mampu membawa perubahan pada masa penajajahan dulu. “Cuma untuk makam Ki Bagus Jabin ini tidak seramai pemakaman atau tempat ziarah lainnya. Namun hal itu tidak mengurangi semangat kita untuk terus melestarikan pemakaman Ki Bagus Jabin ini,” tambahnya.

Megan mengaku, sedikit banyaknya keberadaan makam Ki Bagus Jabin juga memberikan sisi manfaat untuk masyarakat, disadari atau tidak perekonomian masyarakat sedikit terbantu karena pemakaman Ki Bagus Jabin menjadi salah satu destinasi wisata ziarah di Karawang. “Karena tempatnya yang adem dan rindang pepohonan, bikin warga luar betah dan sering dijadikan tempat bersantai, otomatis warga nemanfaatkan potensi itu untuk menambah perekonomian dengan berdagang,” tuturnya.

Selain peningkatkan ekonomi, kekompakan serta sifat saling berbagi terhadap sesama mulai tumbuh. Biasanya, setelah selesai memberikan sesajen seperti bakakak, tumpeng dan buah-buahan oleh pengunjung, maka makanan tersebut dibagikan kepada warga untuk dinikmati secara bersama-sama. “Kita jangan berpikir bahwa ini mistis, ini sebuah bentuk pelestarian serta mampu membangun kekompakan warga dengan adanya tempat sakral yaitu pemakaman Ki Bagus Jabin,” pungkasnya. (mal)

Related Articles

Back to top button