Uncategorized

Retic Wadah Pecinta Reptil

KOTABARU, RAKA – Tidak semua orang berani bermain dengan reptil semisal ular, biawak, buaya, hingga kadal. Namun, jika sudah merasa nyaman bahkan jatuh cinta, maka reptil bisa menjadi sahabat.
Di Cikampek, ada satu wadah silaturahmi para pecinta reptil. Namanya, Reptile Exotic Cikampek (Retic). Markasnya di Dusun Sukamulya, Desa Pucung, Kecamatan Kotabaru.
Pembina Reptic Bunda Apey mengatakan, kegiatan mereka selama ini tak lepas dari edukasi reptil ke sekolah-sekolah yang ada di Karawang, Purwakarta dan sekitarnya. Edukasi yang diberikan disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Mulai dari sekadar pengenalan, penanganan sampai pertolongan pertama saat digigit ular. Reptic juga bekerjasama dengan beberapa perusahaan untuk memberikan training mengenai penanganan ular. Bahkan pemadam kebakaran pun kerap meminta mereka untuk memberi pelatihan.
Ia sendiri merasa prihatin dengan banyaknya masyarakat yang phobia terhadap ular, dan cenderung akan membunuh jenis ular apapun yang ditemukan meskipun sebenarnya tidak berbisa. Padahal pada umumnya ular berbisa tidak begitu agresif, karena tidak memiliki penglihatan yang baik, mereka mengandalkan sensor panas, penciuman, dan getaran. Yang perlu dilakukan manusia adalah menjauhinya, bukan malah membunuhnya. “Ular merasakan langkah kaki manusia saja padahal takut, kalau diserang ya mereka bakal mempertahankan diri,” tuturnya.
Dia melanjutkan,
Dalam pertanian, membunuh sembarang ular juga akan berdampak fatal yakni merusak ekosistem alam. Jika ular yang menjadi predator alami hama tikus terus menerus dibunuh dan berkurang, tentunya akan memutus mata rantai makanan. “Hal ini malah akan membuat populasi hama tikus semakin meningkat dan mengganggu produktifitas pertanian,” ungkapnya.
Rizal Zulfikar, pendiri sekaligus pembina Retic mengatakan, sejak awal berdirinya komunitas ini pada 1 November 2014, fokus untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai reptil, khususnya ular yang kehidupannya sangat dekat dengan manusia. Puluhan koleksi reptil yang dimiliki oleh Reptic memang didominasi oleh ular, yang juga kebanyakan merupakan jenis lokal. Hal ini agar lebih sesuai dengan kebutuhan edukasi masyarakat, dan menunjukkan bahwa reptil Indonesia tak kalah eksotis dengan reptil dari negara seberang. “Ingin masyarakat mencintai yang lokal, karena banyak juga yang cantik-cantik,” tambahnya. (psn)

Related Articles

Back to top button