Uncategorized

Desa Pasirjengkol Punya Website

PUNYA WEBSITE: Desa Pasirjengkol kini memiliki website desa.

MAJALAYA, RAKA- Tim Pengabdian dosen Unsika dan Mahasiswa KKN Unsika di Desa Pasirjengkol, membuat Sistem Informasi Desa berbentuk website desa. Sekretaris Desa Pasirjengkol Toni Taufik mengatakan, bahwa website desa sangat diperlukan sekali untuk memberikan informasi kepada masyarakat. “Zaman digitalisasi memang sangat diperlukan keberadaan web atau semacam aplikasi, karena hampir semua orang memiliki HP yang canggih,” kata pria bertopi ini, Kamis (28/10).

Ia menambahkan bahwa website desa buatan tim pengabdian dosen Unsika dan mahasiswa KKN Unsika ini, akan digunakan oleh Pemerintah Desa Pasirjengkol. “Ini adalah kenang-kenangan karya dari adik-adik mahasiswa Unsika, kami sangat berterima kasih dan akan kita jaga dan pergunakan dengan baik,” tambah pria yang menjabat sekdes sejak 2013 ini.

Sementara itu, mahasiswa KKN Unsika Desa Pasirjengkol Luky Mulana mengungkapkan, bahwa pembuatan website desa ini merupakan kerjasama antara mahasiswa dan dosen Fasilkom Unsika. ” Jadi kita membuat website ini tidak sendiri, didampingi oleh para tim pengabdian dosen dari Fasilkom Unsika,” ucapnya.

Ia menuturkan, bahwa di dalam website ini setidaknya ada beberapa fiture yang bisa diakses oleh masyarakat, antara lain terkait berita atau artikel desa, jumlah penduduk desa, serta peraturan-peraturan desa. “Setidaknya ada 6 fitur di dalam website tersebut, namun tidak semuanya bisa di akses sama masyarakat, ada yang tidak bisa di akses seperti melihat nomor NIK atau KK orang lain di kolom penduduk dan itu hanya bisa diakses operator,” tuturnya.

Luky pun menjelaskan, bahwa ada yang membedakan yakni fitur Satgas Covid-19 dan bantuan sosial. Kedua fitur ini merupakan fitur yang memang sangat diperlukan di era pandemi Covid-19 ini. “Fitur Satgas Covid-19 gunanya untuk mengetahui masyarakat yang sering keluar masuk desa, sehingga bisa mengontrol laju penyebaran Covid-19 di masyarakat, sedangkan untuk fitur bantuan ialah agar desa bisa transparan terkait anggaran bantuan dari pihak manapun,” jelasnya.

Di waktu yang sama, anggota tim dosen pengabdian Unsika Apriade Voutama mengatakan, setelah ini kedepannya targetnya website ini bisa berjalan dengan melakukan pelatihan khusus kepada pengelola web dari perangkat desa secara langsung. “Pelatihan yang akan dilaksanakan itu berupa cara mengatur web seperti menambah artikel, menambah fitur, dan lain-lain. Selain itu, kita sedang membuat modul untuk website ini,” pungkasnya. (cr8)

Related Articles

Back to top button