GERBANG SEKOLAH

Bonus Demografi jadi Perhatian Mahasiswa

KARAWANG, RAKA- Indonesia saat ini telah masuk kedalam fase bonus demografi yang akan mencapai puncaknya pada tahun 2030 mendatang. Bonus demografi ialah merupakan angka usia produktif atau usia 17-35 lebih banyak dibanding usia tua. Hal ini bisa dijadikan suatu peluang untuk kita bisa menjadi negara maju atau malah menjadi ancaman. Melihat hal tersebut membuat Hima Ilmu Pemerintahan Unsika membuat webinar tentang bonus demografi.

Ketua panitia webinar bonus demografi Hima Ilmu Pemerintahan Unsika mengatakan, Tanti Kusmawati mengatakan bahwa tujuan digelarnya webinar bonus demografi ialah untuk memberikan wawasan terhadap para generasi muda, agar dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi bonus demografi serta menghasilkan generasi muda yang dapat memanfaatkan peluang bonus demografi. “Tema yang kita ambil ialah menghadapi bonus demografi sebagai peluang bukan ancaman,” katanya, kepada Radar Karawang, Rabu (8/12).

Tanti pun menambahkan, bahwa menurut data BKKBN Indonesia akan diprediksi mengalami tren bonus demografi pada tahun 2030-2040. Hal ini sangat menarik untuk dibahas karena bonus demografi ini memiliki peluang untuk membangun generasi unggul yang meningkatkan perekonomian Indonesia. “Peserta yang mengikuti ada sebanyak 586 orang dengan dua narasumber dari BKKBN dan ekonom Faisal Basri,” tambahnya.

Di waktu yang sama , Ketua Hima Ilmu Pemerintahan Unsika Rafa Abiyanu menjelaskan, bahwa dengan kegiatan webinar ini ada output yang dihasilkan dan itu berguna bagi masyarakat. “Semua stakeholder mulai dari pemerintah, masyarakat hingga pelajar Indonesia selaku generasi muda penerus bangsa dapat berperan aktif dalam mempersiapkan menghadapi bonus demografi,” ungkapnya.

Sementara itu, Plt bidang kependudukan BKKBN pusat , Dr. Ir. Dwi Listyawardani menjelaskan bahwa generasi muda dalam menyongsong bonus demografi harus memiliki tiga kompetensi yakni soft skill, hard skill, lifestyle skill. ” Ketiga komponen itu harus dimiliki pemuda Indonesia, agar kita bisa bersaing dengan bangsa lain,” jelasnya.
Ekonom senior Faisal Basri mengatakan, dalam menghadapi bonus demografi generasi Z ialah ujung tombak dalam kemajuan bangsa Indonesia. Saat ini 70 persen penduduk Indonesia merupakan generasi Z. ” Bonus demografi bisa kita jadikan sebagai menuju tranpormasi pembangunan Indonesia,” pungkasnya. (cr8)

Related Articles

Back to top button