Akses ke SDN 1 Parungbanteng Rusak
Sulit Dilalui Saat Musim Hujan
PURWAKARTA,RAKA – Aksesn jalan menuju SDN 1 Parungbanteng, Kecamatan Sukasari, belum perlu diperbaiki. Kondisi musim hujan seperti saat ini, guru yang mengajar di sekolah tersebut harus melewati jalan yang terjal. Unandar, guru di SDN 1 Parungbanteng mengatakan, jalur ke tempatnya mengajar melalui jalan provinsi yang sepenuhnya belum selesai diperbaiki, masih banyak jalan yang masih terjal, juga berlumpur. “Tak hanya jalan terjal dan berlumpur yang setiap hari kami lalui, ada juga sebuah jembatan yang belum selain hingga saat ini.
Karena kalau tidak musim hujan kami biasa melewati sebuah sungai yang bisa kami lalui. Namun, jika musim hujan seperti saat ini otomatis kami melewati jembatan yang belum selesai tersebut dengan berjalan kaki, pasalnya tidak bisa dilalui kendaraan bermotor,” katanya, baru-baru ini.
Selain melalui darat dengan motor, sambung dia, ada alternatif lain yakni dengan menyebrang Danau Jatiluhur menggunakan perahu. “Di musim hujan seperti ini melewati jalur air dengan menyebrang Danau Jatiluhur itu beresiko juga, seperti banyaknya eceng gondok. Bisa saja kami terjebak eceng gondok itu dan membuat kami tidak bisa berangkat ke sekolah. Terlebih perahu yang biasa kami gunakan mengalami kerusakan dan tidak bisa dipergunakan,” tutur pria yang di angkat sebagai Aparatur Sipil Negara pada Tahun 2010 silam tersebut.
Dirinya bersama guru lain mau tak mau menggunakan jalur darat, meskipun harus menunggu meredanya debit air sungai hingga menurun, agar bisa dilewati dan bisa sampai tujuan. Akibatnya, Ia mengaku sering terlambat datang ke sekolah lantaran menunggu debit air turun ataupun berjalan kaki menyusuri dan menaiki bangunan jembatan yang belum selesai. “Jadi kami setiap hari menggunakan jalur darat menggunakan motor yang memakan banyak tenaga dan biaya. Meskipun demikian, kami tetap antusias, tetap harus kami jalani karena ini sudah menjadi kewajiban kami dalam mengajar peserta didik di sekolah tersebut. Bagi kami tidak ada kata rintangan, yang ada hanya tantangan,” paparnya.
Unan berharap, pemerintah dan pihak terkait melirik bagaimana keadaan ataupun sekolah di SDN dan SMPN Satap 1 Parungbanteng ini. “Kami butuh perhatian untuk dunia pendidikan yang selayaknya seperti apa. Kami sangat berharap perhatian pemerintah, agar dunia pendidikan di sini yang bisa dibilang Papua nya Kabupaten Purwakarta lebih maju,” pungkasnya. (gan)