HEADLINE

Rawat Gigi Rusak Tanpa Dicabut

Saat gigi sudah berlubang, masyarakat mungkin kenal dengan istilah gigi harus ditambal. Saat masih dapat dipertahankan, dokter gigi akan menawarkan Perawatan Saluran Akar (PSA) dengan prinsip mempertahankan gigi daripada dicabut.
Dalam Seminar Ilmiah Nasional Ikatan Konservasi Gigi Indonesia (SINI) V ‘From Scientific to Clinical Practice in Conservative Dentistry’ Ikatan Konservasi Gigi Indonesia (IKORGI) mengedukasi masyarakat terkait layanan kesehatan gigi mulut. Salah satunya terkait standar pelayanan kesehatan konservasi gigi, baik fragmentasi restorasi maupun endodontik.
Ketua Kolegium Konservasi Gigi Indonesia Prof. Dr.,drg. Ratna Meidyawati, Sp.KG, Subsp.KR(K) menjelaskan kapan pasien perlu cabut gigi, dan apakah perlu perawatan saja. Ia mengenalkan adanya Perawatan Saluran Akar (PSA) gigi. “Konsep perawatan gigi dimulai dari yang sederhana. Tapi kalau sudah infeksi ke dalam, maka memerlukan perawatan saluran akar,” katanya kepada wartawan baru-baru ini.
Menurutnya, tak cuma penyembuhan dan pengembalian fungsi gigi, tapi juga di bidang restorasi. Ilmu teknologi dan restorasi berjalan beriringan. “Kalau sudah dilakukan perawatan saluran akar gigi, ujungnya harus bisa dilakukan restorasi atau perbaikan,” ujarnya.
Prof Ratna mengatakan, tujuan perawatan adalah bentuk gigi harus normal lagi, sesuai fungsinya. Jika tidak sesuai fungsi, akan ada akibat tambahan yang terjadi misalnya bila gigi tidak diratakan, maka gigi atas bisa turun, sehingga makanan bisa terselip di antara gigi. “Jadi harus dikembalikan ke bentuk semula,” jelasnya.
“Konsep kedotkeran gigi sekarang tidak mencabut, melainkan mempertahankan dan merawat gigi,” ungkapya.
Sesuai namanya, ilmu konservasi gigi membuat dokter berusaha mempertahankan gigi selama mungkin di rongga mulut. Namun bagaimanapun juga harus kita lihat indikasi dan bagaimana kondisi sisa jaringan gigi. “Apakah bisa direstorasi, itu prinsipnya. Kalau sisanya sudah habis atau tinggal sedikit dan tidak bisa dipertahankan, mau tidak mau harus dihilangkan, karena sisa jaringan gigi bisa menimbulkan infeksi pada tubuh,” ungkapnya.
“Tapi tidak semua gigi bisa direstorasi. Misalnya rusaknya sudah parah, mahkota sudah habis, percuma, tidak bisa direstorasi lagi, sehingga akhirnya dicabut juga,” tuturnya.
Hal senada diungkapkan Ketua Pengurus Pusat IKORGI Dr.drg. Dudi Aripin, Sp.KG, Subsp. KR(K). Di masyarakat, sering disebut perawatan saraf gigi. Yang tepat adalah perawatan saluran akar gigi. Saluran akar gigi inilah yang dirawat. “Setelah perawatan saluran akar gigi, dilakukan restorasi gigi,” kata drg. Dudi.
Para dokter gigi mengakui PSA memang tidak murah, karena banyak sekali komponen yang dilakukan. Pasien pun harus bolak-balik ke dokter gigi. Memang ada BPJS, tapi sayang anggarannya tidak besar. Riset penting untuk mempertemukan antara komponen biaya dengan tujuan perawatan. (jpg)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button