HIV Menyebar ke Pelosok
-Tahun Ini Ada 250 Penderita Baru
KARAWANG, RAKA – Penyebaran HIV/AIDS tidak hanya ada di perkotaan, tapi juga meluas ke pelosok hingga pesisir Karawang.
Di Kecamatan Pedes misalnya, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Karawang, ada 12 orang yang positif HIV/AIDS, Cibuaya enam orang, Tirtajaya lima orang, Batujaya empat orang, Tirtamulya 20 orang. Sedangkan daerah yang paling rawan penyebaran penyakit mematikan itu adalah Rengasdengklok, Telukjambe Timur, Karawang Barat, Karawang Timur.
Praktisi kesehatan pencegahan penyakit menular, Wiwi Widiani mengatakan, untuk menghindari penyakit yang berbahaya itu, jangan sering ganti pasangan dalam melakukan hubungan intim. Penyakit ini adalah jenis penyakit yang menular, selain itu belum ada obat yang bisa menyembuhkannya. Obat yang ada hanya bisa untuk mempertahankan daya tahan tubuh dengan menkomsumsi obat yang sudah direkomendasikan oleh dokter. “Intinya jangan melakukan perbuatan di luar batas,” ujarnya.
Anggota Komisi penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Karawang, Yana Suryana mengatakan, selama tahun 2022 ini kurang lebih ada 250 kasus HIV baru yang ditemukan di Karawang. “Kasus HIV baru sepanjang Januari-September tahun 2022 ada 250 kasus,” katanya, kepada Radar Karawang, Kamis (1/12).
Yana menambahkan, bahwa dari sekitar 250 kasus terbagi dalam berbagai rentang usia dimulai dari anak-anak sampai usia senja. “Dari 250 usia kurang dari 4 tahun sebanyak 6 orang, 4-14 tahun ada dua orang, 15-19 tahun sekitar 7 orang, usia 20-24 tahun 47 orang, di usia 25-49 tahun ada 169 orang dan usia lebih dari 50 ada sekitar 19 orang,” tambahnya.
Dilanjutkannya, dari 250 kasus HIV, kaum laki-laki masih menjadi yang terbanyak mendominasi dalam kasus HIV di Kabupaten Karawang. “Laki-laki 157, perempuan 93 orang,” ucapnya.
Melihat fenomena tersebut, pemerintah telah berupaya semaksimal mungkin sampai AIDS 2030 nanti tidak ada infeksi baru HIV atau kematian akibat AIDS, serta tidak ada diskriminasi terhadap orang dengan HIV dimasyarakat. “Untuk mencapai itu, kita butuh strategis yaitu dengan stratehi Stop AIDS, dengan penyebarluasan informasi bahaya HIV dan AIDS kepada masyarakat, lalu temukan orang yang HIV dengan memperbanyak test HIV, selanjutnya obati dengan pemberian pendampingan pengobatan bagi penderita HIV, lalu pertahankan, yakni pada HIV yang sudah minum obat harus dipertahankan minum obatnya jangan sampai putus tujuannya untuk mensukresk virus HIV didalam tubuh jangan sampai berkembang biak, ” tandasnya. (psn/fjr)