SMPN 1 Tegalwaru Adopsi Pesantren
PURWAKARTA, RAKA – Pihak SMPN 1 Tegalwaru mengadopsi pembelajaran kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan di lingkungan pesantren. Pelaksanaannya telah dilakukan sejak medio Oktober 2022 lalu atau setara tiga bulan yang lalu.
Kepala SMPN 1 Tegalwaru Nuriskandar menyebutkan, pihaknya rutin melaksanakan program pendidikan karakter seperti Jumat Nyucikeun Diri yang diisi dengan berbagai kegiatan keagaaman. Di antaranya, membaca Al Barjanji (riwayat Nabi Muhammad), membaca kitab kuning dan salat duha berjamaah.
“Kegiatan keagamaan di SMPN 1 Tegalwaru berbasis pesantren. Ini dicetuskan pada 22 Oktober 2022 lalu yang bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional,” kata Nuriskandar, Selasa (17/1).
Sejatinya, kata dia, kegiatan yang berbasis pesantren di sekolahnya itu telah dirintis sejak 2018. Namun dalam perjalanannya, karena terkendala Covid-19, pelaksanaan sepenuhnya baru bisa terlaksana pada 2022.
“Dengan keluarnya program Merdeka Belajar oleh Kemendikbudristek RI dan dipadukan dengan Program Lima Bunga Rampai Pendidikan Karakter Purwakarta Istimewa, kami berinisiasi untuk mengimplementasikannya melalui pendalaman pendidikan agama dan keagamaan dalam ruang pondok pesantren yang diadakan di sekolah,” ujarnya.
Dia menyebutkan, SMPN 1 Tegalwaru dapat membentuk pendidikan agama berbasis pesantren berkat dukungan semua pihak, baik dari guru maupun Komite dan orang tua. “Bahkan untuk pendidikan madrasah diniyah takmiliyah wustha (MDTW) telah mendapatkan Surat Keputusan Kemenag Kabupaten Purwakarta,” ucapnya.
Adapun pengajar yang terlibat adalah guru Pendidikan Agama Islam dan guru Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) yang berada di SMPN 1 Tegalwaru.
Menurutnya, pelaksanaan program tersebut bukan hal baru bagi pendidikan keagamaan yang diselenggarakan di Kabupaten Purwakarta, karena sebelumnya Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta telah melakukan terobosan lewat lima bunga rampai pendidikan karakter Purwakarta Istimewa. (gan)