
radarkarawang.id – Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat SMA Kabupaten Karawang kembali digelar dengan semangat tinggi pada tahun 2025. Kompetisi yang berlangsung hari ini mempertandingkan dua cabang olahraga, yakni pencak silat dan karate.
Sebanyak 85 atlet dari 32 sekolah negeri dan swasta turut ambil bagian dalam ajang bergengsi ini.
Pembukaan O2SN dilakukan secara resmi oleh Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PJOK SMA Kabupaten Karawang, Hari Prasetyo.
Baca Juga : Mahasiswa Sebut Karawang Darurat Pendidikan
Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa O2SN bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan sarana untuk menjaring potensi atlet-atlet terbaik yang akan mewakili Karawang di tingkat provinsi hingga nasional.
“Potensi siswa kita sangat luar biasa. Tahun ini, jumlah peserta hampir dua kali lipat dibanding tahun lalu, menunjukkan antusiasme yang tinggi dari sekolah-sekolah di seluruh Karawang,” ungkap Hari.
Ia menambahkan, MGMP menargetkan dapat mengirimkan atlet-atlet terbaik ke tingkat provinsi dan meraih prestasi membanggakan.
Hari juga menyoroti pentingnya ajang ini dalam mendukung masa depan pendidikan siswa.
“Tahun depan, seleksi masuk perguruan tinggi akan mempertimbangkan prestasi non-akademik. O2SN bisa menjadi pintu masuk menuju kampus impian bagi siswa yang berprestasi,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana O2SN Kabupaten Karawang, Ranta, menjelaskan bahwa penyelenggaraan tahun ini mengacu pada surat edaran dari pusat yang hanya mengizinkan dua cabang olahraga untuk dilombakan.
Tonton Juga : TIDAK PUNYA DARAH INDONESIA TAPI GACOR
Ia menyayangkan dihilangkannya tiga cabang sebelumnya atletik, renang, dan bulu tangkis yang selama ini turut menyumbang prestasi bagi Karawang.
“Kita pernah meraih juara satu tingkat provinsi untuk renang dan atletik, bahkan mewakili Jawa Barat di tingkat nasional. Kehilangan tiga cabang ini tentu menyisakan potensi yang belum tersalurkan,” ujar Ranta.
Meski demikian, ia tetap mengapresiasi antusiasme peserta dan berharap O2SN tetap menjadi ajang pembinaan berkelanjutan bagi siswa.
Teknis pelaksanaan O2SN dikoordinasikan oleh forum MGMP PJOK, dengan melibatkan guru olahraga dari masing-masing sekolah.
Setiap sekolah diberi kesempatan mengirim maksimal delapan atlet untuk dua cabang tersebut, namun partisipasi tetap disesuaikan dengan kondisi dan kesiapan sekolah masing-masing.
Di akhir kegiatan, Ranta dan Hari Prasetyo menyampaikan harapan agar O2SN tahun ini mampu melahirkan bibit-bibit atlet berprestasi yang tidak hanya mengharumkan nama Kabupaten Karawang, tetapi juga Jawa Barat di kancah nasional.
Dengan semangat sportivitas dan pembinaan yang berkesinambungan, mereka optimistis prestasi olahraga pelajar Karawang akan terus meningkat.(uty)