Rumah Isolasi Banyak yang Kosong

KLARI, RAKA – Meski sudah menghabiskan puluhan juta rupiah, rumah isolasi di desa -desa banyak yang kosong. Warga terdampak Covid 19 lebih memilih dan melakukan isolasi di rumahmya masing-masing. Sekretaris Desa Walahar Oyon mengatakan, delapan persen Dana Desa diwajibkan untuk protkes yaitu pada penanganan Covid 19 salah satunya rumah isolasi. Anggaran yang dihabiskan untuk pengadaan rumah isolasi kurang lebih sebesar Rp10.000.000. “Soalnya kita menyediakan fasilitas seperti beberapa bed kasur, lemari, alat cuci tangan, alat memasak dan lain-lain,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Selasa (13/7).
Oyon menambahkan, sejak pengadaan rumah isolasi, belum ada satupun warga yang menghuni rumah isolasi tersebut, pasalnya warga lebih memilih melakukan isolasi mandiri dirumah, ditambah rumah isolasi yang terbatas membuat warga lebih memilih rumahnya sebagai tempat penyembuhan dari wabah Covid-19. “Dibilang mubazir anggaran sih tidak, karena bentuknya memang pencegahan atau antisipasi, ditambah warga juga lebih memilih isolasi di rumah,” tambahnya.
Masih dikatakannya, meskipun anggaran pengadaan rumah isolasi dinilai cukup besar, namun ia berharap warga Walahar tetap sehat dan terhindar dari wabah Covid-19. Selain itu, rumah isolasi tersebut memang merupakan rumah dinas kepala desa Walahar. “Kita bela-belain kades tidak menggunakan rumah dinasnya sementara untuk rumah isolasi ini, tapi mau gimana lagi ini sudah perintan dari pusat karena alokasi anggarannya harus kita realisasikan,” paparnya.
Sama halnya yang dilakukan oleh pemerintah desa Duren, Kepala Desa Duren Abdul Halim Sukaeri lebih memilih melakukan lockdown di Dusun Duren, karena 30 warganya terpapar Covid 19. “Namun rumah isolasi tetap disediakan untuk mengantisipasi adanya permintaan warga untuk melakukan isolasi di ruangan yang telah disediakan tersebut,” paparnya.
Sebelumnya, Kabag Sumda Polres Karawang Kompol Iwan Setiawan mengatkan, jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Karawang terus meningkat tajam, berbagai upaya memutus rantai virus tersebut terus dilakukan oleh pemerintah daerah, kepolisian bahkan TNI. “Apalagi hari ini sudah diberlakukan PPKM Jawa Bali. Ini merupakan langkah cepat pemerintah untuk menangani kasus Covid-19,” ucapnya, baru-baru ini.
Ia menambahkan, rumah isolasi menjadi tempat penanganan utama untuk warga yang terpapar Covid-19, mengingat pasien rumah sakit di Kabupaten Karawang terus mengalami peningkatan bahkan tidak mampu melayani pasien baru. Maka dari itu, pemerintah desa wajib memiliki rumah isolasi sebagai bentuk penanganan pertama. (mal)