Tanam 40 Ribu Mangrove

CILAMAYA WETAN, RAKA – Memperingati Hari Lingkungan Hidup, empat puluh ribu bibit mangrove dari berbagai jenis, ditanam di Pantai Tangkolak, Desa Sukakerta, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kamis (11/7).
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan, melihat potensi wisata bahari di Desa Sukakerta seluas 52 hektare, dia berkomitmen untuk mendukung adanya wisata pesisir Karawang ini. “Anggaran infrastruktur di Karawang ini mencapai Rp900 miliar, diantaranya dipersiapkan untuk pelebaran jalan di lokasi wisata seperti Tangkolak biar lebih representatif,” ujarnya usai menanam mangrove.
Ia melanjutkan, wisata hutan mangrove ini mampu mengundang wisatawan hingga 20 ribu orang lebih di tahun ini. Bahkan, tiga ribu diantara wisatawan bisa menikmati wahana snorkeling dan diving, pulau pasir dan Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT). “Turut bangga, Desa Sukakerta dan juga Sukajaya ini, karena bisa menjadi lokasi wisata bahari yang dimiliki Karawang kedepannya,” ucapnya.
Bupati juga mengimbau kepada masyarakat sekitar maupun kepada pengunjung, agar salah satu destinasi wisata pantai di Karawang dapat dijaga dengan baik. Terlebih untuk bibit mangrove yang sudah ditanam, jangan sampai dinodai dengan membuang sampah sembarangan. “Mungkin yang ditanam ini belum bisa dirasakan besar manfaatnya sekarang, tetapi 20 hingga 30 tahun kedepan, anak cucu kita bisa menikmatinya. Karena, mangrove satu-satunya tanaman yang tumbuh di pantai, dan bisa menjadi penahan dan pencegahan abrasi,” pungkasnya
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang Rosmalia mengatakan, selain bisa menahan abrasi, mangrove merupakan ekosistem yang memiliki potensi dan sumber daya alam yang bernilai. Namun sebaliknya, jika pengelolaan tanaman mangrove ini dirasa kurang, akan sangat rentan rusak. “Bersama puluhan perusahaan, secara simbolis kita peringati HLH ini dengan tanam 40 ribu mangrove,” katanya.
Bukan hanya di Pantai Tangkolak, pihaknya melakukan hal yang sama di Pantai Pasirputih, Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon. Hal ini dilakukan sebagai wujud kepedulian dan kontribusi pemerintah, perusahaan dan stakeholder terkait terhadap lingkungan. Adapun 38 perusahaan yang terlibat diantaranya, 25 perusahaan dari Karawang International Industrial City (KIIC), sementara sisanya dari kawasan lain, dan ditambah dengan Pertamina PHE ONWJ. “Kita pilih menanam bibit mangroove karena memiliki banyak manfaat, salah satunya tanaman mangrove ini merupakan sumber pencaharian masyarakat dan tempat pemijahan ikan di laut lepas,” ujarnya. (rok)