
KOTABARU, RAKA- Meski tidak digelar di luar kota, biaya perpisahan di sekolah Rp 565 ribu. Jumlah tersebut, membuat orangtua siswa MTs Al Falah keberatan. Dari jumlah nominal tersebut, siswa akan mendapatkan kaos kelas, foto pelepasan serta baju kelulusan.
Salah satu orang tua siswa yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, awalnya MTs Falah akan mengadakan kegiatan study tour ke luar kota. Siswa harus membayar Rp 450 ribu. Namun, akibatnya ramai larangan melakukan study tour, akhirnya kegiatan dibatalkan.
Baca Juga : Pembeli Sapi Meningkat Jelang Idul Adha
“Awalnya, rencananya mau ke Yogyakarta, terus diubah jadi ke Bandung. Namun karena semakin ramai adanya larangan sekolah tidak boleh melakukan study tour akhir tidak jadi study tournya juga,” katanya kepada Radar Karawang, Kamis (15/5).
Meskipun study tour dibatalkan, sambungnya, anaknya tetap harus mengeluarkan biaya yang tidak kecil untuk kegiatan pelepasan di sekolah. Untuk perempuan biaya sebesar Rp515 ribu sedangkan untuk laki-laki sebesar Rp565 ribu. Rencananya, pelepasan akan digelar 21 Juni 2025 mendatang.
“Untuk laki-laki nanti akan mendapatkan barang seperti kaos kelas, foto pelepasan dan baju pelepasan seperti jas, kemeja, dasi dan peci. Kemudian untuk perempuan akan mendapatkan foto pelepasan, baju kelas dan baju pelepasan seperti kebaya, rok, dan jilbab,” paparnya.
Tonton Juga : BAPAK PENCAK SILAT DUNIA
Disampaikannya juga, dengan ada biaya pelepasan yang mencapai ratusan ribu rupiah ini tentunya sangat memberatkan orang tua. Meskipun demikian, dirinya tetap harus membayar agar anaknya bisa seperti anak-anak yang lain.
“Saya sebagai orang tua pasti maksain mau uangnya dari mana juga. Kalau engga bayar kasian anak saya, nanti temen-temennya pake pakaian seragam yang sama, anak saya tidak. Takut anak saya kena mentalnya dan minder,” ungkapnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi kepada panitia pelepasan yang juga guru MTs Al Falah Kecamatan Kotabaru Ihat Solihat mengatakan, kegiatan study tour dan pelepasan telah dirapatkan sejak bulan Oktober tahun 2024.
Pada saat rapat, semua orang tua siswa menyetujui adanya kegiatan study tour dan pelepasan, bahkan semua itu yang meminta adalah orang tua siswa. Agenda study tour rencanakan akan berangkat ke Yogyakarta, namun karena ada larangan dari gubernur maka tujuan dirubah menjadi ke Bandung.
“Gubernur memperbolehkan sekolah mengadakan study tour tapi di wilayah Jawa Barat sehingga tujuannya jadi ke Bandung. Namun, karena ada larangan dari Kanwil Kemenag Karawang sekolah tidak boleh mengadakan study tour akhirnya study tour dibatalkan,” paparnya.
“Sedangkan untuk siswa yang telah membayar untuk kegiatan study tour, memang belum kami kembalikan lagi kepada siswa karena uangnya sudah digunakan untuk DP bus dan hotel. Tapi setelah kegiatan kelas 9 selesai maka uangnya akan dibalikan kembali,” paparnya.
Disampaikannya juga, adapun untuk kegiatan pelepasan siswa memang siswa membayar uang sekitar Rp500 ribu. Tapi uang tersebut untuk siswa juga, karena siswa akan diberikan baju kelas, foto pelepasan dan seragam kelulusan. Setiap siswa tidak diwajibkan untuk membayar, namun siswa yang tidak membayar tidak mendapatkan barang tersebut.
“Untuk pelepasan kita tidak mendapatkan keuntungan sepeser pun. Dan kami tidak bisa membatalkan. Karena dari bulan Desember tukang jahitnya sudah membeli bahan-bahannya dan anak-anak juga sudah dilakukan pengukuran badan,” tutupnya. (zal)