Purwakarta

Budaya Lokal Harus Imbangi Teknologi

Purwanto

PURWAKARTA, RAKA – Kebudayaan lokal harus bisa mengimbangi perkembangan teknologi. Hal itu disampaikan Kepala Bidang PAUD Dikmas Disdik Kodar Solihat.

Kodar selaku Ketua Pelaksana kegiatan mengatakan, kegiatan ini berlangsung selama dua hari dan diikuti peserta sebanyak 82 orang. “Kta berharap muncul berbagai terobosan baru untuk menjadikan kualiatas pendidikan lebih baik,” terangnya, dalam acara bimtek bantuan pembinaan profesional PKG dan gugus PAUD Tahun 2019, di Auditorium Hotel Ciwareng Inn.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Purwanto menyampaikan, kebijakan Dinas Pendidikan dalam pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan. “Hadirnya percepatan teknologi harus mampu dimanfaatkan dengan baik dan bijak, contohnya dengan mengembangkan pembelajaran berbasis teknologi informasi,” ujarnya.

Hadirnya teknologi informasi merupakan sesuatu yang tidak bisa dibendung. Terlebih, karena banyak kemudahan yang timbul dari penemuan itu. Contohnya, jika ingin pesan makan ada di handphone, pesan mobil melalui aplikasi grab atau go-jek ada di HP. “Semua yang kita inginkan ada dalam genggaman. Hal ini akan merubah perilaku dan kebiasaan manusia, sehingga tidak bisa tidak akan berdampak pada dunia pendidikan,” runutnya.

Meski fenomena tersebut menjadi gambaran realitas yang ada saat ini, Purwanto tak luput menekankan kepada hadirin bahwa sekolah-sekolah jangan sampai meninggalkan warisan budaya tradisional. Diantaranya adalah permainan anak-anak. “Permainan ini menumbuhkan nilai-nilai sosial, anak-anak PAUD harus diasah tidak hanya motorik. Anak-anak yang dihadapi bapak-ibu semua merupakan generasi milenial yang sudah dikelilingi teknologi.”
“Sementara, kita ini ibarat imigran yang boleh jadi makin terasa asing dengan perkembangan yang terjadi. Generasi baru kita ini sudah biasa dengan perkembangan teknologi. Mereka sensitif dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Untuk itu, bapak-ibu harus mampu improvisasi. Harus inovatif,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, Purwanto menyisipkan pesan moral bahwa puncak tertinggi dari pendidikan ialah cinta kasih. “Kita tidak boleh menapikan teknologi informasi. Tapi, di waktu yang bersamaan, kita juga tidak boleh meninggal kan nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini yang harus kita ajarkan kepada anak-anak, sehingga mereka bisa bijak menggunakan teknologi informasi,” pungkasnya. (ris)

Related Articles

Back to top button